Oleh: Faisal Narwawan I
PAPUAinside.id, JAYAPURA—Seorang pengendara sepeda motor, yang sehari-hari bekerja sebagai petani sayur dipalak dan dianiaya oknum pemuda di Kampung Nafri, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (20/7/2023) pagi.
Kapolsek Abepura AKP Soeparmanto kepada Papuainside.id mengatakan, pihaknya telah mengantongi identitas pelaku dan hingga kini masih diburu.
“Unit Reskrim Polsek Abepura masih memburu pelaku. Kita berusaha maksimal, untuk menangkap pelaku,” ungkap Soeparmanto.
Akibat perbuatan pelaku, pihak korban mendatangi Kampung Nafri, untuk minta pertanggungjawaban atas kejadian itu.
Korban atas nama Marthen Luter (41) menderita luka lebam di wajah dan luka tebasan (tergores) di leher bagian belakang. Beruntung korban selamat dan sempat mengamankan diri ke rumah Ondoafi Nafri.
Peristiwa ini bermula saat korban yang saat itu dari rumahnya di Jalan Baru, Pantai Enggros hendak ke kebunnya di Koya Koso.
Sesampainya korban di Jembatan Kampung Nafri, korban diberhentikan pelaku atas nama Ekson (30), untuk minta uang. Pelaku kemudian menganiaya korban menggunakan parang.
“Setelah dianiaya, korban berlari kerumah Ondoafi Sembekra Kampung Nafri Daniel Awi, untuk melaporkan kejadian tersebut. Seelanjutnya korban menghubungi teman – temannya,” jelas Kapolsek.
Mediasi
Sempat terjadi ketegangan di TKP. Beruntung aparat kepolisian yang tiba bergerak cepat dan melakukan mediasi kedua pihak.
Polisi menghadirkan Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kota Jayapura Amos Randalinggi, Ondoafi Sambekra Kampung Nafri Daniel Awi, Kepala Distrik Heram/Tokoh Pemuda Kampung Nafri Boby Awi, Kepala Kampung Nafri Yohan Merahabia dan warga IKT Kota Jayapura dan juga masyarakat Nafri.
Dalam pertemuan, kedua pihak bersepakat agar pelaku segera ditangkap.
“Sudah dilakukan pertemuan kedua pihak dan dimediasi Polsek bertempat di rumah adat di Nafri. Pihak korban meminta jaminan dan pelaku harus segera ditangkap,” jelas Kapolsek.
Setelah kedua pihak bersepakat, massa kemudian membubarkan diri dengan aman dan damai.
Isu Hoax
Polisi juga menepis isu hoax yang menyebutkan adanya penyerangan oleh warga IKT Kota Jayapura ke Kampung Nafri.
Padahal kedatangan massa yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut, untuk mencari pelaku dan tak ada aksi serangan.
Massa emosi, karena kejadian serupa pernah dialami pada bulan Juni lalu, yang mana pelaku hingga kini belum diamankan.
“Ini terjadi yang kedua kalinya, yang pertama kita sudah selesaikan. Namun pelaku sudah melarikan diri dari kampung. Untuk itu, saya minta kepada bapak ondoafi dan kepala kampung untuk mencari pelaku 1 x 24 jam, agar permasalahan ini tidak meluas,” ucap Kapolsek Abe dalam pertemuan itu.
Pantauan di TKP, massa dari pihak korban sempat mencari pelaku di dalam kampung.
Akibatnya sempat terjadi ketegangan, namun hal ini berhasil diredam pihak kepolisian dan para tokoh di wilayah itu.
Kepolisian memastikan tak ada penyerangan dan hanya aksi spontan pihak korban yang meminta pelaku diamankan.
Aksi massa pun tak membuat macet kendaraan, pengendara yang melintas diperkenankan lewat tanpa diganggu.
“Masyarakat di Jayapura khususnya di Abepura jangan mudah termakan hoax, pastikan kebenaran yang beredar di media sosial,” tutupnya **