Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena— Pasca kerusuhan 23 September 2019 penjual BBM eceran di pinggi-pinggir jalan makin menjamur. Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua pastikan Pemda Jayawijaya akan melakukan penertiban penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran yang mulai menjamur di kota Wamena.
“Kalau mau jujur kita tidak berikan ijin penjulan BBM eceran. Kita hanya berikan ijin untuk mama-mama Papua yang sudah kita tunjuk,” ungkap Banua, Senin (21/10).
Sehingga untuk menertibkan para penjual BBM eceran ini Pemda melalui Disnakerindak akan turun lapangan untuk mulai melakukan swiping penjualan BBM eceran dalam waktu dekat.
Menurut bupati dengan penertiban nanti diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan di beberapa SPBU yang ada.
Berkaca dari kejadian 23 September lalu, bupati mengakui banyak resiko jika semakin menjamurnya penjual BBM eceran.
“Memang bahaya jual BBM eceran dijalan, apalagi yang jual sekarang ini sudah banyak dan bukan hanya mama-mama kita,” pungkasnya.
Seorang penjual BBM eceran musiman di Sinakma, Andris mengatakan harga eceran BBM yang dijualnya yakni Rp 15 ribu perliter, dalam sehari bisa terjual 30 hingga 35 liter. Dengan keuntungan hingga 400 ribu perhari
Diakuinya memang dirinya tidak memiliki ijin resmi menjual BBM dirinya hanya menghabiskan stok BBM miliknya yang dibeli dari SPBU dengan beberapa kupon sepeda motor miliknya.
“Memang kami tidak punya ijin, tapi saat kerusuhan banyak warga yang cari BBM jadi kita jual, jadi saling membantu saja,” ungkapnya.
Harga yang didapat dari SPBU Rp 6.500 yang dibulatkan Rp 7000, sementara harga normal BBM eceran yang dijual di pasaran Wamena Rp 18 ribu perliter. **