Image  

Pantau Kondisi Akhir, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Kunjungi Wamena

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto saat kunjungan ke Papua awal September 2019 lalu pasca kerusuhan di Jayapura. (foto: Humas Polda Papua)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy |           

Papuainside.com, Jayapura—Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi M Tito Karnavian, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Menko Politik Hukum dan Keamanan  Wiranto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri PUPR Budi Hadimuljono, bakal mengunjungi Wamena untuk memantau kondisi akhir pasca kasus kerusuhan di sentral wilayah Pegunungan Tengah Papua pada Senin (7/10).

banner 336x280

Demikian disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal kepada wartawan di Media Center Polda Papua, Jayapura, Senin (7/10).

Ia mengatakan, para pembantu Presiden Joko Widodo itu direncanakan berangkat dari Jakarta menuju Jayapura pada Senin (7/10) dan akan kembali pada Kamis (10/10).

Ia mengatakan, mereka juga bakal mengunjungi para korban kasus kerusuhan yang ada di Wamena dan Jayapura.

Menurutnya, para pejabat tinggi negara ini juga bakal mengunjungi Timika dan Merauke, untuk  bertemu tokoh masyarakat, tokoh agama.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan pihaknya telah menerima berbagai data tentang kondisi di Wamena saat ini. Menurutnya, masyarakat berharap agar aktivitas pendidikan di sana bisa terus berjalan.

“Dari informasi yang kita peroleh bahwa mulai hari Senin pendidikan sudah normal kembali,” ujarnya, sebagaimana dikutip CNN Indonesia.

Kemudian, terkait dengan logistik, bantuan kesehatan hingga dapur lapangan di Wamena, dikatakan Hadi berjalan dengan baik.

“Khusus di Wamena ada 3.800 pengungsi yang ada di Wamena yang ikut di Kodim, Koramil, dan Polsek,” ucap Hadi.

Disampaikan Hadi, sampai saat ini personel TNI masih diterjunkan di Wamena untuk mendukung tugas Polri di sana.

Keberadaan personel TNI juga untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa stabilitas keamanan terus terjaga.

Kerusuhan di Wamena kembali pecah pada 23 September lalu. Fasilitas publik, gedung, dan rumah warga hancur dalam kerusuhan ini.

Versi pemerintah kerusuhan Wamena telah merenggut 33 nyawa dan mengakibatkan 72 orang luka-luka, serta ribuan orang mengungsi.

Hadi berharap setelah kunjungan pada Senin (7/10) mendatang, stabilitas keamanan di Wamena bisa diwujudkan sehingga aktivitas masyarakat bisa kembali normal. **

 

banner 336x280