Image  

Akar Persoalan Papua Harus Diselesaikan, kemudian Bangun Istana Presiden

Gubernur Papua Lukas Enembe. (foto: Dian Mustikawati)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy |

Papuainside.com, Jayapura—Gubernur Papua Lukas Enembe  menyatakan belum mengetahui rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun Istana  Presiden di Papua.

banner 336x280

“Mau bikin pemekaran, bangun Istana Presiden dan asrana nusantara di Papua boleh-boleh saja. Tapi akar persoalan Papua harus diselesaikan. Jangan bikin senang dengan ini bangun ini mau ini ndak bisa begitu. Persoalan Papua bukan sederhana akar persoalannya harus dicari,” tegas Gubernur Papua Lukas Enembe, usai mendampingi Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasamita menyerahkan bantuan sosial bagi korban kerusuhan di Provinsi Papua dan Papua Barat di Gedung Negara, Jayapura, Selasa (10/9).

Sebagaimana dikutip TEMPO.CO,  Jokowi menyatakan akan membangun Istana Presiden di Papua pada 2020. Hal ini menjawab permintaan dari para tokoh Papua yang disampaikan langsung padanya saat bertemu di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9).

“Mulai tahun depan istana ini akan dibangun,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini disambut tepuk tangan dari 61 tokoh Papua dan Papua Barat yang hadir.

Sebelumnya, ketua rombongan tokoh Papua dan Papua Barat, Abisai Rollo, menyampaikan sejumlah permintaan. Salah- satunya adalah membangun Istana Kepresidenan di Jayapura.

Untuk lokasi pembangunan Istana Kepresidenan itu, Abisai menyumbangkan tanahnya seluas 10 hektare. “Saya menyumbangkan tanah 10 hektare untuk dibangun Istana Presiden sehingga perjalanan bapak ke Papua diubah dari berkunjung menjadi berkantor,” ujarnya.

Jokowi sempat menanyakan pada Abisai terkait keseriusannya menyumbang tanah 10 hektare tersebut. “Benar? 10 hektare gratis?, gratis? tanahnya sudah ada? jadi hari ini de facto sudah diserahkan?,” kata Presiden.

Abisai pun kembali menyampaikan keseriusannya menghibahkan tanahnya itu untuk dibangun Istana. Mendengar jawaban Abisai, Jokowi sempat berhenti bicara dan bisik-bisik dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno sebelum akhirnya mantap memutuskan pembangunan Istana di Papua. “Saya bisik-bisik dulu supaya keputusannya enggak keliru. Duitnya ada apa enggak,” ujarnya di sambut gelak tawa para hadirin. **

banner 336x280