Oleh: Vina Rumbewas |
PAPUAInside.com,WAMENA – Pagelaran Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke -30 tahun 2020 terancam dibatalkan, pasca merebaknya virus corona hampir diseluruh negara di dunia termasuk Indonesia.
“Kemungkinan besar kami akan batalkan Festival Budaya Lembah Baliem, karena jika tetap digelar maka sama dengan kita membawa virus ke daerah kita,” ungkap Bupati Jayawijaya Jhon R Banua kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (09/03/2020)
Menurutnya, virus ini lebih aktif di tempat yang suhunya dingin, sehingga ditakutkan dengan digelarnya FBLB akan mendatangkan banyak turis yang tidak menutup kemungkinan berisiko menularkan virus.
Apalagi, kata Bupati, Wamena merupakan daerah dengan suhu udara yang cukup dingin dan tentu sangat beresiko. “Bisa saja saat dalam tahap scanner belum ketahuan, tapi begitu ditempat dingin akan muncul. Ini yang harus kita waspada,” tegasnya.
Seperti yang diketahui FBLB termasuk dalam 100 even budaya nasional yang setiap tahun menyerap ribuan wisatawan baik manca negara maupun wisatawan local.
Festival ini digelar setiap bulan Agustus dirangkaikan dengan parade bunga hidup yang juga dalam rangka memeriahkan hari Proklamasi Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus.
Untuk itu, agar virus corona tidak sampai ke Lembah Baliem, FBLB tahun 2020 akan dibatalkan, namun kepastiannya akan diputuskan setelah menggelar rapat bersama OPD terkait dijajaran Pemda Jayawijaya.
“Kemungkinan besar kami akan batalkan Festival Lembah Baliem. Lebih baik kita korbankan satu iven dari pada kita korbankan masyarakat,” ujarnya.
Apalagi banyak wisatawan yang lebih suka menginap di Honai (rumah adat) dibandingkan di penginapan, sehingga potensi penularannya makin besar.
“Virus ini inkubasinya bukan hanya 14 hari tapi 20an hari baru ketahuan, kalau dalam perjalanan dia (wisatawan) dari negara asal sampai ke sini lebih dari 14 hari setelah pemeriksaan aman, dan setelah masuk tempat dingin virus ini keluar. Ini yang jadi pertimbangan kami batalkan FBLB,” pungkasnya. **