Oleh: Vina Rumbewas |PAPUAInside.com, WAMENA – Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto meminta pemerintah Kabupaten Yalimo tegas menutup akses masuk kabupaten itu terutama jalur darat dari Jayapura-Yalimo.
Penutupan akses masuk dari pesisir tersebut guna itu menekan wabah Covid-19 yang kini mulai merebak di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
“Kami minta agar pemerintah daerah tegas kaitan dengan lalu lintas darat dari Jayapura ke Yalimo yang saat ini penutupan di atas Kali Kil,” ungkap Dandim usai bertemu Sekda Yalimo Isak Yando, di gedung Otonom, Kamis (16/04/20).
Menurutnya, Pemda Yalimo harus lebih intens dalam arti benar-benar memutus akses masuk ke kabupaten itu terutama dibeberapa titik penyeberangan seperti Kali Kil dan Kali Yahuli.
“Kali Yahuli yang jembatannya putus dimanfaatkan sebagai pemutus jalur antar Jayapura-Yalimo. Sehingga sling dan spead yang digunakan masyarakat untuk membawa barang maupun menyeberangkan orang benar-benar diputus di sana , tidak ada lagi akses masuk,” jelasnya.
Karena menurut Dandim, apabila warga berhasil menyeberangi Kali Yahuli maka sekalipun dilakukan palang di Kali Kil warga akan tetap berhasil masuk kabupaten Yalimo.
“Jadi harapan saya untuk Pemerintah Kabupaten Yalimo agar menutup total di Kali Yahuli,” katanya.
Sementara untuk Distrik Wadangku, salah satu distrik di Jayawijaya yang berbatasan langsung dengan kabupaten Yalimo kata Dandim, dititik tersebut tetap akan dilakukan pembatasan lalu lintas orang.
“Karena Yalimo akan menutup Kali Yahuli maka akan terputus jalur logistik dari Jayapura, maka satu-satunya jalur masuk logistik dan bahan pokok bergantung dari kabupaten Jayawijaya. Sehingga di Wadangku tetap akan didirikan posko pemantauan di sana,” terangnya,
Posko pemantauan yang ada didirikan di distrik Wadangku menurut Dandim akan ditempati oleh aparat gabungan TNI/Polri, serta dilengkapi tenaga medis yang akan memantau lalu lintas orang dan barang.
“Jadi meskipun ditutup akses masuk baik dari arah Jayapura maupun Jayawijaya, kebutuhan ekonomi di kabupaten Yalimo tetap tercukupi,” pungkasnya. **