Sinyal Positif Bangun Istana Presiden di Koya Kota Jayapura

Foto ilustrasi saat Presiden Jokowi dan Ibu Iriana melihat laut lepas Pasific dari atas Jembatan Youtefa yang diresmikan, Senin (28/10/2019). (foto: Dian Mustikawati/dokumen PAPUAInside.com)
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy

Papuainside.com, Jayapura—Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal positif, untuk membangun Istana Kepresidenan di Tanah Papua.

banner 336x280

“Istana Presiden itu ada di beberapa Provinsi. Ada di Bogor, ada di  Yogyakarta, ada di  Bali, ada di  Cipanas, ada di Sukabumi. Lalu ada di ujung paling timur di Tanah Papua. Saya kira juga baik, kalau ada Istana Kepresiden di Papua,” terang  Jokowi usai  meresmikan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (28/10).

Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Ny. Iriani Joko Widodo, didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe dan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, sesaat sebelum meresmikan Jembatan Youtefa di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (28/10). (foto: Dian Mustikawati)

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, Istana Presiden di Papua berarsitek honay (rumah adat tradisional Papua), sekaligus mencerminkan tujuh wilayah adat di Papua dan Papua Barat.

“Kami akan membangun senyaman mungkin, agar Presiden bisa berkantor dan beristirahat di Papua,” terang Menteri PUPR.

Menurut Menteri, pihaknya baru melakukan survey Istana Presiden di Papua direncanakan  dibangun di daerah Koya, menyusul Ondoafi (Kepala Suku) Skouw Abisai Rollo, telah berkenan menghibahkan tanahnya seluas 10 ha.

Dikatakannya, pihaknya akan melakukan sayembara untuk penyusunan desain Istana Papua. Namun, bentuknya tak akan sama persis dengan Istana negara yang ada di Jakarta.

“Jangan dibayangkan seperti Istana Negara, tapi kayak Wisma Negara. Sehingga kalau sebagai Kantor Presiden kalau beliau ada di sana,” ungkap Menteri PUPR, seperti dikutip dari Dailymail.co.id di Jakarta, Rabu (11/9) lalu.   **

banner 336x280