Oleh: Faisal Narwawan I
PAPUAinside.com, JAYAPURA–Buchtar Tabuni yang menjabat sebagai Ketua Dewan West Papua dari ULMWP dan enam orang lainnya termasuk pimpinan KNPB Bazoka Logo diamankan aparat Polresta Jayapura Kota, Kamis (24/3/2022).
Buchtar diamankan, setelah terjadi pengeroyokan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas patroli, Kamis (24/3/2022).
Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas kepada wartawan menerangkan bahwa pihaknya akan memulangkan Buchtar dkk setelah dimintai keterangan.
“Perbuatan mereka kami maafkan dan semoga menjadi pelajaran terakhir kali, setelah kami mintai keterangan dan buatkan surat pernyataan kami akan pulangkan, ya hari ini juga,” ujar Gustav Urbinas.
Surat pernyataan diperlukan, sambung Kapolresta, sebagai peringatan kedepan, agar tak terjadi kejadian serupa. Polisi akan mengambil langkah tegas bahkan mengambil langkah hukum, jika ketujuh orang tersebut mengulangi perbuatannya, tentu sesuai jalur yang ada.
Kepada pihak-pihak yang menganggap penangkapan tersebut berlebihan, Gustav mengatakan bahwa sebenarnya upaya tersebut adalah hal yang wajar dan termasuk tugas dari kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Jadi melakukan patroli untuk memastikan situasi aman dan tentram, itu adalah tugas Polisi. Dan ini juga peringatan untuk kelompok masyakat, ini tugas kami tak perlu dibesar-besarkan dan apabila dikemudian hari melakukan hal yang lebih fatal maka saya pastikan ditangkap dan diproses hukum,” katanya lagi.
Ia menjelaskan, selain patroli rutin maupun gabungan fungsi Polisi juga berwenang untuk mengecek dan medapatkan informasi agar mencegah rapat atau perkumpulan yang ‘bertentangan dengan ideologi negara’.
“Rapat-rapat yang nantinya berujung memprovokasi masyarakat. Hal itu saya tidak ingin karena kota ini sudah damai, aman tenteram biarlah seperti ini. Kenapa, agar masyarakat tidak rugi, apa lagi sampai demo besar-besaran yang akhirnya anarkis. Pengalaman lalu-lalu memang membuat kami sulit untuk percaya, karena demo yang baik-baik itu belum tentu, makanya rapat tersebut kami pantau. Itu sudah menjadi tugas kami,” jelasnya panjang lebar.
Kejadian ini bermula ketika tim patroli gabungan fungsi dari Polresta Jayapura Kota sedang melaksanakan patroli rutin untuk memantau situasi di Kota Jayapura khusunya di wilayah Heram, Perumnas 3 dan wilayah Kamp Walker.
Kemudian anggota mendapat informasi bahwa sedang berlangsung pertemuan terselubung yang dilakukan oleh ULMWP. Sehingga anggota gabungan melakukan pegecekan di salah satu rumah di Kamp Walker, Waena.
“Sampai di sana anggota menyampaikan maksud dan tujuan dengan berdialog bersama mereka. Namun tiba-tiba salah satu anggota kami dikeroyok oleh mereka,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. A.M Kamal dalam keterangan persnya, Kamis sore.
Pada saat terjadi pengeroyokan anggota Polresta Jayapura Kota juga melakukan pembelaan diri dengan tangan kosong.
“Dari kejadian ini 2 anggota kami terkena pukulan, yaitu yang berpakaian preman dan yang berdinas,” ujar Kamal.
Tujuh orang yang diamankan Kepolisian saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh penyidik Polresta Jayapura Kota. Mereka akan dipulangkan usai diperiksa.
Adapun yang juga diamankan bersama Buchtar dan Bazoka Logo yaitu Jekson Wakerkwa, Yohanis Wandikbo, Gilbert Kogoya, Lawe Wandikbo dan Kibo Telenggen. **