Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano berupaya meluruskan pengunaan kata Paguyunan Nusantara. Pasalnya, di Provinsi Papua tak ada lagi Paguyuban Nusantara, tapi warga Nusantara.
Demikian disampaikan Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano usai pertemuan bersama Paguyuban Nusantara di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Rabu (4/9) lalu.
“Kalau Paguyuban Nusantara hanya HKJM, KKSS, IKK dan lain –lain. Baru torang orang Papua ini orang apa. Kita juga kan orang Nusantara. Jadi tak mesti ada Paguyuban Nusantara. Kalau ada yang itu adalah warga Nusantara,” ujarnya.
Jadi semua orang yang tinggal di Tanah Papua, jelasnya, warga Indonesia seluruh Nusantara yang ada di Kota Jayapura ini.
“Jadi saya tak mau ada demo–demo dari Paguyuban Nusantara berarti itu tandingan nanti mereka pikir tandingan lagi. Ini tak boleh,” terang dia.
Menurutnya, yang terpenting warga Nusantara melakukan rekonsialisasi Papua tanah damai. Jadi semua suku diundang, baik suku -suku Papua dan semua Paguyuban yang ada di Kota Jayapura dan Papua, untuk melakukan rekonsiliasi Papua tanah damai.
“Itu harus kita lakukan, supaya memulihkan Tanah Papua baru kita lakukan rekonstruksi dan rehabilitasi, seperti bantuan-bantuan stimulan dari pemerintah. **