Sambut 2020, Keluarga Besar Mano Kampung Tobati Gelar Tarian Adat

Muda-mudi menampilkan tarian Lemon Nipis. (foto: Faisal Narwawan)
banner 468x60

Oleh : Faisal Narwawan|

PAPUAinside.com, JAYAPURA – Melepas tahun 2019 dan menyambut tahun 2020, Keluarga besar Mano Kampung Tobati Kota Jayapura menggelar Tarian Ale Penggayung dan Lemon Nipis.

banner 336x280

Tarian Ale Penggayung ini mengambil start dari samping Happy Puppy Kotaraja hingga finish di kediaman Walikota Jayapura DR. Benhur Tomi Mano, selaku Penasehat Keluarga Besar Mano, Selasa (28/1/2020) sore.

Selanjutnya hadirin disuguhkan dengan Tarian Lemon Nipis yang dibawakan muda-mudi dari Kampung Tobati.

DR Benhur Tomi Mano dalam sambutannya mengatakan, kebiasaan masyarakat Tobati untuk melepas 2019 dan menyambut 2020 sudah ada sejak Injil masuk di Tanah Tabi.

Mama-mama yang menari tarian Ale Panggayung dalam Km Wahno 2020. (foto: Faisal Narwawan)

“Orang-orang Ambon yang membawa Injil masuk ke Port Numbay juga membawakan tarian mereka. Nah, hal ini diingat terus oleh masyarakat Tobati yang diimplementasikan dalam Tarian Ale Panggayung yang di dalammya mengajarkan persekutuan dan persatuan dalam kampung Tobati, satu kapal,” ucap BTM.

Kata Tomi Mano, usai tarian Ale Panggayung juga dilaksanakan tarian Lemon Nipis yang dibawakan muda mudi untuk mengikat persahabatan, persaudaraan di Tanah Tabi khususnya di Kampung Tobati.

Hal senada juga disampaikan Ketua Panitia penyelenggara Matias Mano, kepada wartawan ia mengungkapkan, Tari Ale Panggayung dibawakan oleh kaum ibu dan Lemon Nipis dibawakan kaum muda beserta warga dan tamu undangan.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano ikut menari bersama Mama-mama. (foto: Faisal Narwawan)

“Rangkaian kegiatan ini adalah inisiatif dari keluarga Mano, kalau di Tobati sendiri biasa digelar setiap 31 Januari tiap tahunnya. Tanggal ini merupakan rangkaian penutupan acara sejak Natal Desember hingga awal tahun,” jelas Matias Mano disela-sela acara tersebut.

Katanya, dalam formasi  tarian Ale Panggayung terdiri dari perempuan bermarga Mano, “Selanjutnya perempuan yang kawin dengan laki-laki Mano, serta kerabat dan orang yang dituakan di sini,” katanya lagi

Tarian Ale Panggayung sendiri bermakna ungkapan rasa syukur kepada yang Maha Kuasa dan rangkaian akhir tahun.

Dalam tarian tersebut, kaum wanita dari keluarga besar Mano berjalan di dalam pelepah daun kelapa berbentuk kapal yang diberi nama KM. Wahno 2020.

Wakil Wali Kota H Ir Rustan Saru juga ikut menari bersama Mama-mama. (foto: Faisal Narwawan)

“Bentuk kapal sendiri dibuat sebagia simbol mengarungi tahun 2020. Kami harapkan di tahun ini bisa diberikan yang lebih baik lagi dari pada tahun lalu,” ucap Matias.

Acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Jayapura Ir. H. Rustan Saru dan kepala OPD serta Kadistrik di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura. **

banner 336x280