Oleh: Nethy DS | PAPUAInside.com, JAYAPURA—Penyebaran covid-19 yang sudah sampai ke Kota Jayapura Ibu Kota Provinsi Papua dengan ditemukannya 4 warga positif membuat Pemkot Jayapura memperpanjang social distancing sampai 17 April 2020.
Selama social distancing semua aspek kehidupan dibatasi, sekolah dan perkantoran diliburkan hanya aspek ekonomi yang masih berlangsung itupun dibatasi.
Sebelum pandemic covid 19 aktifitas ekonomi berlangsung mulai subuh sampai 22.00 WIT, namun saat ini mulai dibatasi dari pukul 08.00 – 18.00 WIT.
Dampak pembatasan aktifitas ekonomi ini dirasakan langsung pelaku ekonomi kecil seperti penjual pinang, penjual sayur dan padagang kecil lainnya yang tiap hari berjualan di pinggir jalan.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano menyiapkan paket bantuan untuk 6741 keluarga miskin di Kota Jayapura dan 1000 paket sembako untuk masyarakat ekonomi lemah di lima distrik pada 1 dan 2 April 2020.
Yang 6741 keluarga miskin datanya sudah ada di masing-masing distrik dan akan dibagi di 17 titik. Paket yang diterima berisi 10 kiogram beras, nutrisi, sayur-sayuran dan telur. ‘’Pembagiannya nanti dibagi dengan baik mulai pukul 06.00 -18.00 WIT. Sengaja pembagian diatur seperti itu agar warga tidak menumpuk, karena saat ini kita tetap memberlakukan social distancing dimana semua warga menghindari saling bersentuhan dan menjaga jarak,’’ jelasnya.
Sementara 1000 paket diperuntukkan bagi pedagang kecil ekonomi lemah seperti mama-mama penjual pinang, penjual sayur, penjual bunga di pinggir jalan dengan isi paket 10 kg beras, 5 liter minyak goreng 5 kg gula pasir, indomie dan telur. ‘’Yang kita berikan untuk paket ini seperti mama-mama penjual pinang, penjual sayur, penjual bunga yang berjualan di pinggir-pinggir jalan karena mereka sangat merasakan dampak dari pembatasan berjualan,’’ jelas Wali Kota Benhur Tomi Mano yang kepada PAPUAInside.com, Sabtu (28/03/2020).
Saat pembagian paket sembako, Wali Kota Jayapura akan mengajak Perwakilan Komnas HAM di Papua Friets Ramandey untuk melihat secara langsung pembagian bantuan kepada warga. ‘’Saya berusaha untuk tetap memberikan hak ekosob warga sebagai dampak dari kebijakan,’’ jelasnya.
Meskipun ada pembatasan aktifitas ekonomi selama social distancing, tetapi waktunya lumayan panjang 08.00 WIT-18.00 WIT. ‘’Ide saya kenapa tidak dibatasi sampai jam 2 siang karena jika cepat ditutup warga akan menumpuk nantinya di kasir, sehingga tidak ada lagi jaga jarak apalagi kalau sudah mau mendekati tutup pasti semua pembeli tidak mau terlambat, mengakibatkan terjadi desak-desakan dan penumpukan. Itu yang saya hindari, sehingga waktu tutup toko menjadi pukul 18.00 WIT,’’ jelasnya.
BTM mengibau semua warga Kota Jayapura mendukung pemerintah memberlakukan social distancing. ‘’Jika memang tidak ada keperluan mendesak di luar, lebih baik di rumah saja, jaga kesehatan dan tetap rajin mencuci tangan,’’ jelasnya.
Kalaupun harus berada di luar rumah, supaya tetap menjaga jarak dengan orang lain, menghindari bersentuhan secara langsung.
Pemilik usaha dan kantor-kantor pemerintah dan swasta diimbau untuk menyiapkan tempat mencuci tangan di tempat usaha atau kantor, sehingga warga yang sedang di luar rumah mendapatkan akses mudah membersihkan tangannya.
Juga diimbau agar rajin melakukan penyemprotan disinfektan di tempat kerja, sebagai salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. **