Pemkab Mamberamo Raya Gelar Pesta Budaya 4-6 Desember 2019

Baliho Pesta Budaya Mamberamo Raya yang dipasang di sejumlah titik di Mamberamo Raya dan Jayapura. (dok ok/ Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mamberamo Raya)
banner 468x60

Oleh:  Ignas Doy |

PAPUAinside.com, JAYAPURA—Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Mamberamo Raya bakal menggelar Pesta Budaya, yang  dijadwalkan berlangsung 4-6  Desember 2019 di Kasanoweja, ibu kota Mamberamo Raya.

banner 336x280

Pesta Budaya Mamberamo Raya ini mengusung Tema Budaya Jatidiriku dan Sub Tema Menata Masa Depan Mamberamo Raya Diatas  Fondasi Budaya, direncanakan dibuka Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, AKs, SSos, didampingi  Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) Mamberamo Raya dan para pimpinan  OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) di lingkungan Pemkab Mamberamo Raya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mamberamo Raya Alexander Laim, SE, MM di Jayapura, Minggu (24/11) menjelaskan, Pesta Budaya Mamberamo Raya ini akan menampilkan kelompok musik tradisionil, tarian tradisional, pameran dan kuliner mewakili 15 distrik  yang ada  di Mamberamo Raya.

Pesta Budaya Mamberamo Raya ini juga bakal dimeriahkan sejumlah grup band dan artis-artis Papua, seperti  Oyandi Voice, Ko’nac Accustic, Anafre Singer’s, Trio Papua.

Alexander Laim mengatakan, Pesta Budaya Mamberamo Raya ini meliputi dua kegiatan besar. Masing-masing pentas seni dan budaya Mamberamo Raya dan diskusi atau seminar budaya.  Seminar budaya ini menampilkan nara sumber  dari Jurusan Antropologi Uncen (Universitas Cenderwasih) Jayapura, MRP (Majelis Rakyat Papua)  dan Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) Provinsi Papua.

Dikatakan, pesta budaya Mamberamo Raya ini tujuannya adalah dalam rangka upaya pemerintah dalam pembinaan, perlindungan dan pemajuan kebudayaan daerah suku/etnis Mamberamo Raya.

Sedangkan diskusi dan seminar adalah upaya pemerintah dalam rangka memberikan pencerahan terhadap masyarakat Mamberamo Raya terkait cara pandang mereka terhadap pemerintahan Mamberamo Raya yang tak bisa kita pungkiri secara aspek yuridis (hukum) dibentuk diatas  dua (2) wilayah budaya, yakni Tabi dan Saereri.

Oleh karena itu, terangnya, pihaknya akan berupaya  memadukan dua wilayah adat Tabi dan Saereri. Dimana dua wilayah adat ini masing- masing mengklaim bahwa wilayah adat yang satu lebih penting dari pada wilayah adat yang satu.

Pihaknya juga akan mempertemukan dan menyatukan  kedua wilayah adat ini, agar melahirkan suatu kesepakatan yang nantinya bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat melanjutkan  pembangunan di Mamberamo Raya. Pesta Budaya Mamberamo Raya ini akan ditutup dengan ritual adat Bakar Batu dan makan bersama.

Dia mengharapkan Pesta Budaya Mamberamo Raya ini melahirkan suatu kesepakatan,  sehingga pemerintahan di  Mamberamo Raya akan berjalan diatas fondasi budaya.

“Hendaknya ini tak menjadi soal, tapi sebaliknya menjadi motivasi pembangunan, karena secara aspek ekonomi justru Kabupaten Mamberamo Raya diuntungkan lewat jalur aksesibilitas Saereri,” ujarnya.

Oleh  karena itu, tuturnya, ia menghimbau seluruh masyarakat, agar nantinya dalam pembangunan di Mamberamo Raya masyarakat tak terprovokasi dengan cara pandang muatan politik yang keliru.

Ia menghimbau, pemimpin -pemimpin masa depan anak- anak Mamberamo Raya diharapkan ketika tampil memimpin daerah mempunyai  cara pandang dan prinsip membangun yang baik dan benar.

“Semuanya demi masa depan masyarakat Kabupaten  Mamberamo yang terdiri dari 2 rumpun budaya besar, yakni Tabi  dan  Saereri,” ungkap dia.  **

banner 336x280