Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura –Tanjung C’Beery yang merupakan destinasi wisata baru di Kota Jayapura Papua, dipilih oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) sebagai lokasi penanaman 5.000 bibit mangrove dalam rangka Gerakan Nasional Peduli Mangrove, Pemulihan DAS dan Kampung Hijau Sejahtera.
Penanaman mangrove di Tanjung C’Beery dipimpin Ketua Dharma Pertiwi Daerah Papua, Widiasih Sembiring dihadiri Ketua Bhayangkari Daerah Papua yang diwakili Oleh Ny. Juay Mulyadi Kaharni, Dirjen Kementerian Lingkungan Hidup RI, Forkopimda Provinsi Papua, Walikota Jayapura, beserta masyarakat Kampung Enggros Tobati.
Penanaman ribuan bibit mangrove ini dilaksanakan secara serentak di 12 Provinsi di Indonesia ini, dan untuk penanaman di Tanjung C’Beery melibatkan sedikitnya 759 peserta dari unsur Pemerintah Papua dan Kota Jayapura, Organisasi Dharma Wanita ASN dan lainnya.
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano pada kesempatan itu mengatakan, gerakan ini merupakan upaya pelestarian kawasan mangrove yang menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangan lingkungan di Indonesia. Sebab kawasan mangrove dapat menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di kawasan itu.
‘’Hutan mangrove ini juga dapat membantu masyarakat setempat di bidang ekonomi dengan adanya agro wisata. Kami berharap, masyarakat turut menjaga hutan mangrove kedepannya karena ini adalah tanggungjawab kita bersama,’’ ujarnya.
Kegiatan ini menurut Wali Kota sebagai wujud komitmen Pemerintah Pusat maupun Provinsi Papua dan Kota Jayapura, untuk merehabilitasi kembali hutan mangrove yang terdampak pembangunan jalan jembatan Hamadi-Holtekamp.
Tanjung C’Beery sendiri, menurut Wali Kota Mano akan dijadikan kawasan wisata mangrove. ‘’Saat ini kami sedang menata tanjung C’berry yang dikelola masyarakat adat setempat. Dengan demikian diharapkan kawasan ini akan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat. **
