Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura— Ketua PGGP (Pesekutuan Gereja-Gereja Papua) Pdt MPA Maury mengimbau mahasiswa Papua yang eksodus agar kembali ke kota studi masing-masing untuk melanjutkan studi sampai selesai, karena pendidikan itu sangat penting untuk masa depan.
‘’Kembalilah ke kota-kota studi untuk menyelesaikan pendidikan, karena masa depanmua ada ditangan mu sendiri, jangan terpengaruh oleh hasutan-hasutan atau merasa takut, raih masa depanmu jangan sampai dirampas oleh ketakutan dan hasutan-hasutan,’’ tegas Pdt Maury menyikapi ribuan mahasiswa Papua yang eksodus dari kota-kota studi karena merasa terintimidasi dan tidak aman, di Jayapura, Rabu (18/9).
Dikatakan Pendeta Maury, sebagai orang beriman, mahasiswa harus menyerahkan rasa takut dan kuatir kepada Tuhan Yesus, dan tekun berdoa, niscaya akan tetap terpelihara dan merasa aman di kota-kota studi. ‘’Pertama secara pribadi kita harus menyerahkan seluruh ketakutan kita kepada Tuhan dan terus berharap kepadaNya, untuk keamanan terkait ketertiban serahkan kepada aparat dan pemerintah, jangan sungkan-sungkan melaporkan jiak mendapatkan intimidasi,’’ jelasnya.
Sangat penting, kata Maury generasi muda Papua mendapatkan pendidikan yang tinggi untuk memajukan dan membangun tanah ini penuh kedamaian secara bergandengan tangan.
‘’Saya imbau, kembalilah, segeralah berkorinasi dengan pemeirntah-pemerintah daetah setempat untuk bisa kembali ke kota-kota studi melanjutkan pendidikan hingga tuntas,’’ tegasnya.
Data sementara mahasiswa Papua eksodus hingga Senin (16/9) sebanyak 2.043 orang.
Dalam pertemuan bersama Gubernur Papua Lukas Enembe dan bupati-bupati se Papua minggu lalu di Gedung Negara terungkap, sebagian besar mahasiswa kembali ke Papua karena diintimidasi. “Sebagian besar para mahasiswa yang eksodus menyampaikan kepada para bupatinya bahwa mereka kembali karena takut dengan tekanan dan intimidasi. Asrama mereka sering didatangi anggota TNI/Polri, pasca rasisme medio Agustus 2019 lalu di Surabaya,” ujar Gubernur Enembe saat itu. **