Lima Daerah di Papua Siap Vaksinasi Booster

Seorang Tenaga Kesehatan tengah mendapat vaksinasi Booster. (Foto: Istimewa)
banner 468x60

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAinside.com, JAYAPURA—Sebanyak lima daerah di Provinsi Papua sudah siap melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster. Tapi masih menunggu Petunjuk Teknis atau Juknis dari  Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

banner 336x280

Masing-masing Merauke, Kota Jayapura, Mimika, Keerom dan Boven Digoel.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr. Aaron Rumainum, ketika dikonfirmasi Papuainside.com di ruang kerjanya, Rabu (5/1/2021).

Sebelumnya, Pemerintah Pusat mengumumkan bahwa pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau vaksinasi booster dimulai pada 12 Januari 2022.

Aaron mengatakan informasi dari Kemenkes bahwa vaksinasi booster diberikan kepada kabupaten/kota yang mempunyai syarat cakupan  dosis pertama sudah 70 persen dan dosis kedua sudah 60 persen.

Aaron menjelaskan kalau melihat cakupan dosis pertama di Papua, maka   Merauke sudah 80 persen, kota Jayapura, Mimika dan Keerom sudah lewat 70 persen serta Boven Digoel mendekati 70 persen.

“Kalau kita melihat dosis keduanya yang sudah 60 persen ya Merauke sudah 60 persen. Sementara kota Jayapura, Mimika, Keerom  dan Boven Digoel itu sudah  bisa dikatakan mendekati 60 persen,” katanya.

Selain menunggu Juknis, tutur Aaron, pihaknya juga  menunggu distribusi vaksin  booster dari Kemenkes.

Dikatakan pihaknya belum mengetahui vaksin booster yang dikirim  oleh  Kemenkes seperti apa. Tapi booster atau penguat itu dilakukan, karena kalau kita melakukan pemeriksaan darah itu kadar anti body baik melalui rapid anti body maupun rapid yang lainnya pasti sudah turun.

“Jadi memang perlu vaksinasi booster atau penguat,” terangnya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada awalnya booster akan diberikan saat suntikan pertama sudah 70% dari populasi dan 50% warga sudah menerima dosis kedua.

“Ada pemikiran dipercepat terus terang karena dinamika yang terjadi di dunia akibat Omicron,” jelas Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (14/12/2021). **

 

banner 336x280