Kasus Sembuh Covid-19 Bertambah 26 Orang, Masih Ada Potensi Penularan

Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K). (Foto: Dok/Papuainside.com)

Oleh: Ignas Doy  I   

PAPUAInside. Com, JAYAPURA—Jumlah kasus sembuh Covid-19 di Provinsi Papua hingga Kamis (25/06/2020) pukul 18.30 WIT bertambah 26 orang. Meski demikian, warga dihimbau tetap hati-hati, karena masih ada potensi penularan di waktu mendatang.

Demikian disampaikan Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kamis (25/06/2020).

Silwanus mengatakan, ke-26 kasus sembuh berasal dari kota Jayapura 12 orang, Mimika 9 orang, Keerom 3 orang dan kabupaten Jayapura 2 orang.

Dikatakannya, hari ini ada tambahan 51 kasus positif Covid-19 di Provinsi Papua. Dengan demikian, jumlah secara kumulatif berjumlah 1602 kasus.

Dirawat sebanyak 813 atau 51 persen, sembuh sebanyak 773 atau 48 persen dan meninggal 16 atau 1 persen. Sementara jumlah ODP sebanyak 3271, PDP sebanyak 242 dan tes PCR 12401 sampel.

Ada pun tambahan 51 kasus pada hari ini berasal dari kota Jayapura sebanyak 45 kasus, Mimika sebanyak 4 kasus dan kabupaten Jayapura sebanyak 2 kasus.

PDP hari ini bertambah 9 orang yang berasal dari Mimika 1 orang, kota Jayapura 8 orang. Sementara ODP bertambah sebanyak 127 orang yang berasal dari Jayawijaya 4 orang, Mimika 39 orang, Boven Digoel 4 orang, Yahukimo  1 orang, Tolikara 76 orang dan kota Jayapura 3 orang.

Terhadap bertambahnya 26 kasus yang dinyatakan sembuh, ujarnya, Tim Satgas Covid-19 Provinsi Papua memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh teman- teman para sejawat pekerja kesehatan yang telah berjuang semaksimal mungkin, sehingga ada hasil yang menggembirakan 26 orang telah dinyatakan sembuh.

Ia menyampaikan kepada petugas kesehatan di kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika dan kota Jayapura tetap memiliki semangat yang tinggi, untuk  memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kita tak boleh lengah dalam hal menggunakan APD dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Selanjutnya, terangnya, ia memberikan perhatian khusus kepada kabupaten-kabupaten yang hari ini jumlah ODP-nya masih cukup tinggi. Masing-masing Mimika 1648, kota Jayapura 857, Tolikara 281, Nabire 97, Puncak 91, Boven Digoel 52, Merauke 48, kabupaten Jayapura 35, Jayawijaya 34, Mamberamo Raya 23, Supiori 21, Yahukimo 18, Pegunungan Bintang 18, Waropen 13, Kepulauan Yapen 12, Keerom 7, Mappi 5, Intan Jaya 5, Puncak Jaya 3, Sarmi 2 dan Biak Numfor 1.

Ditambahkannya, angka -angka ini menunjukan bahwa masih ada potensi penularan yang akan terjadi di waktu mendatang.

Karenanya, ucap dia,  pihaknya menghimbau semua pihak segera melakukan  langkah-langkah taktis, sistimatis dan massif berupa upaya-upaya besar dalam melakukan rapid test, trasse dan pengobatan sedini mungkin.

“Jikalau dilakukan hasil rapid test yang menunjukan kearah reaktif, untuk segera dilanjutkan dengan pemeriksaan swab,” tuturnya.

“Dan jikalau ada hasil yang dinyatakan positif maka bapak ibu harus segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan,” tukas dia menambahkan.

Disampaikannya, jikalau masyarakat menyetujui untuk dilakukan isolasi mandiri hal itu dapat dilakukan dengan catatan harus dipastikan bahwa mereka yang memilih untuk dilakukan isolasi mandiri mampu dan wajib melaksanakan protokol kesehatan.

Namun, ungkapnya,  jika petugas kesehatan melihat mereka tak mampu mengikuti protokol kesehatan, maka segera melakukan langkah- langkah taktis, seperti  membawa mereka menuju ke ruang ruang  dan ke tempat tempat isolasi yang sudah disiapkan pemerintah. **