Oleh: Ignas Doy I
PAPUAInside.com, JAYAPURA—Jumlah pasien Covid-19 di Provinsi Papua yang dinyatakan sembuh terus bertambah. Saat ini jadi 1253 pasien atau 48 persen.
“Puji Tuhan hari ini terdapat 13 orang dinyatakan sembuh yang berasal dari kabupaten Biak Numfor 1 orang, kabupaten Mimika 7 orang, kabupaten Tolikara 4 orang dan kota Jayapura sebanyak 1 orang,” ujar Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K), saat menyampaikan keterangan pers secara virtual dari Media Center Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kota Jayapura, Selasa (21/07/2020)
Sumule mengatakan, hari ini Selasa (21/07/2020) pukul 19.00 WIT ada tambahan 32 kasus positif. Dengan demikian, jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang telah terdiagnosis sebanyak 2606 pasien, dengan 51 persen atau 1323 saat ini dirawat, baik itu di karantina terpusat, isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit, 1253 atau 48 persen dinyatakan sembuh dan meninggal sebanyak 30 pasien atau 1 persen.
Sementara itu, ODP sebanyak 2982 dan PDP sebanyak 251. Dan hingga saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan PCR atau TCM sebanyak 22534 sampel.
Dikatakan tambahan 32 kasus baru ini berasal dari kota Jayapura sebanyak 17 orang, kabupaten Jayawijaya sebanyak 6 orang kabupaten Mimika sebanyak 4 orang kabupaten Merauke sebanyak 1 orang, kabupaten Keerom sebanyak 3 orang dan kabupaten Nabire sebanyak 1 orang.
Menurutnya PDP bertambah 3 orang yang berasal dari kota Jayapura sementara ODP bertambah 440 orang yang berasal dari kabupaten Merauke 87 orang, kabupeten Kepulauan Yapen 260 orang, kabupaten Mimika 67 orang kabupaten Puncak 24 orang dan kota Jayapura 2 orang.
Ia mengutarakan tambahan 32 orang yang berasal dari 8 kabupaten kota ini memberikan peringatan atau warning bahwa perjalanan atau penyebaran virus ini masih terus berlangsung.
Karena itu terangnya, Tim Satgas Covid-19 Papua ingin memastikan kepada seluruh Tim Gugus Tugas di kabupaten dan kota, agar dalam hubungannya dengan pergerakan orang baik itu yang berasal dari luar provinsi maupun pergerakan orang antar kabupaten, ketika memasuki wilayah kabupaten dan kota agar dapat dipastikan kesehatan mereka baik ketika memasuki bandara-bandara maupun pelabuhan-pelabuhan.
Ia pun terus berupaya mendorong kerja dari Tim Gugus Tugas kabupaten dan kota dengan melakukan pemeriksaan tak hanya menggunakan rapid test, namun juga melakukan anamnesis yang sangat tajam akan memastikan bahwa yang bersangkutan terinfeksi atau tidak.
“Hal ini penting bagi kita sekalian, agar kita mampu menemukan kasus sedini mungkin dan ketika kita mampu menemukan kasus sedini mungkin kita akan menilai apakah kasus ini ada adalah kasus ringan sedang maupun berat,” tuturnya. **