Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura— Jenazah Deri Datu Padang (26), Senin (14/10) diterbangkan ke kampung halamannya di Baruppu’ Tana Toraja dari Bandara Wamena ke Bandara Sentani Jayapura dan selanjutnya pukul 17.00 WIT diterbangkan dengan Batik Air ke Makassar.
Deri korban penikaman orang tak dikenal di Jembatan Wouma, Wamena, Sabtu (12/10) pukul 15.20 WIT saat korban dan temannya yang berboncengan motor kembali dari tempatnya bekerja di Gedung Gereja Katolik Wouma.
Jenazah Deri disemayamkan selama dua malam di Gedung Tongkonan Wamena kemudian diterbangkan ke Toraja untuk dimakamkan.
‘’Jenazah sudah terbang jam 12.00 WIT ke Bandara Sentani dan selanjutnya akan diterbangkan ke Makassar lalu dibawa ke Toraja lewat jalan darat,’’ terang Ketua IKT Jayawijaya Yohanis Tuku yang dihubungi Papuainside.com.
Jenazah diantar mobil ambulance dari Gedung Tongkonan ke Bandara Wamena, sementara ribuan warga mengantar dengan naik motor dan berjalan kaki.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab memantau langsung pemulangan jenazah sampai ke tangga pesawat.
Situasi di Wamena aman dan kondusif saat ribuan warga Toraja dan perantau lainnya mengantar jenazah Deri.
‘’Situasi aman dan kondusif dan puji Tuhan jenazah sudah diterbangkan ke kampung,’’ jelasnya.
Yohanis Tuku mengatakan berterima kasih kepada Pemda Jayawijaya yang membiaya semua transportasi pemulangan jenazah sampai ke Toraja. ‘’Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati karena membantu pembiayaan transportasi dari Wamena sampai ke Toraja,’’ jelasnya.
Adanya kejadian tersebut Yihanis Tuku mengimbau seluruh warga Toraja di Wamena agar selalu menjaga situasi tetap kondusif, menjaga diri agar tetap aman. ‘’Saya imbau kalau sudah jam 6 sore tidka perlu lagi berada di luar rumah, dan jika ada gangguan keamanan segera laporkan ke aparat untuk segera ditangani,’’ jelasnya.
Tuku juga mengimbau warga Toraja untuk mematuhi imbauan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw agar tidak mempersenjatai diri dengan senjata tajam karena bisa memicu konflik baru.
‘’Ada imbauan Pak Kapolda untuk tidak membawa senjata tajam, semua warag agar mematuhi karena jika tidak akan berurusan dengan penegakan hukum,’’ jelasnya.
Tuku berharap semua warga tetap tenang dan menjalankan aktifitas seperti biasa dan memberikan kontribusi nyata menciptakan kedamaian di Lembah Baliem. **