Jaringan Internet Buruk, Ratusan Warga Demo Telkomsel Wamena

Akses internet buruk di Wamena, Warga melakukan aksi demo. (foto: vina rumbewas)

Oleh: Vina Rumbewas |

Papuainside.com, Wamena –Ratusan pelanggan Telkomsel di Wamena, Jayawijaya memprotes layanan provider tunggal di wilayah Pegunungan Tengah ini karena buruknya jaringan internet, Jumat (16/8).

Massa menuntut pertanggungjawaban Telkomsel Wamena terkait layanan jaringan internet dan telepon yang buruk, sementara tagihan yang dibayar setiap bulan sangat mahal, tidak sebanding dengan pelayanan.

“Selama satu bulan saya bayar 700 sampai 1 juta, sedangkan saya tidak pakai kartu Halo kalau di Wamena,” ujar Silvester Korwa.

Menurutnya, selama ini masyarakat merasakan hal yang sama namun tidak tau harus mengadu kemana. “Kami merasa sangat dirugikan dan Telkomsel harus sadar itu,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Tarsi, wartawan yang selama ini merasa sangat dirugikan akibat buruknya jaringan yang berdampak pada pekerjaanya sebagai sebagai seorang jurnalis.

“Telkomsel tidak jujur dengan masyarakat dalam pembagian bandwith yang tidak merata dan hanya mencari keuntungan, harga yang dibayar tidak sesuai dengan pelayanan yang didapatkan,’’ tandasnya.

Perwakilan media Islami Adi Subrata menyampaikan 7 pernyataan sikap kepada Telkomsel yakni konsumen Jayawijaya menuntut profesionalitas dari telkomsel, penyesuaian harga paket data dengan kualitas jaringan, pemerataan kualitas jaringan di seluruh Jayawijaya, penambahan bandwidth, telkomsel harus memberikan penjelasan buruknya layanan kepada publik melalui pesan singkat dan meminta maaf kepada masyarakat yang merasa dirugikan selama ini, sekaligus menuntut kompensasi.

“Kami konsumen meminta umbudsmen dan Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) untuk melakukan evaluasi kinerja telkomsel Wamena,” katanya.

Lanjutnya, apabila tuntutan-tuntutan tersebut tidak diakomodir dalam jangka waktu satu bulan maka halaman kantor grapari Telkomsel Wamena akan dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Saat menerima aspirasi pendemo, Muhamad Kadri selaku Corporate Comunication Telkomsel mengatakan ini merupakan masukan yang membangun telkomsel. Untuk memperkuat kualitas jaringan internet di Wamena pihaknya juga telah menyurati Kemenkominfo untuk mempercepat pembangunan palapa ring.

“Telkomsel di pegunungan operasionalnya lebih mahal dari daerah lain, bahkan 40 kali lipat biayanya,” ungkap Kadri.

Kadri mengatakan, Telkomsel tidak mampu menjanjikan perbaikan internet di Wamena karena masih menunggu rampungnya proyek palapa ring timur yang sementara dalam pengerjaan. **