Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA— Ketua Umum Panitia Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Katolik I Provinsi Papua 2019, Benhur Tomi Mano (BTM) mengakui sepanjang pelaksanaan pembukaan Pesparani hingga berakhirnya lomba-lomba yang dilakukan hingga Minggu (17/11) malam, berlangsung penuh kebersamaan dan sukacita antara semua umat beragama.
BTM yang juga sebagai Wali Kota Jayapura menyebutkan Pesparani Katolik I Provinsi Papua akrab dengan persekutuan umat beragama.
“Saya melihat dalam Pesparani ini banyak saling bertukar informasi antar umat beragama dan mengisi pelayanan di tanah Papua. Suka cita umat Katolik di tanah Papua ini diwujudkan dengan Papua tanah aman dan damai,” jelas Benhur, usai lomba paduan suara kategori dewasa pria Gregorian di Aula St Ignasius Paroki Kristus Terang Dunia, Waena, Kota Jayapura, Minggu (17/11).
Lanjut Benhur, karena diyakini Kota Jayapura adalah daerah aman dan damai, maka semua kontingen dari berbagai kabupaten di Papua datang ke Kota Jayapura.
“Sampai dengan perlombaan hari terakhir ini, umat dan warga di Kota Jayapura antusias melihat pertandingan terakhir yang bergengsi, penuh suka cita yakni paduan suara kategori dewasa pria Gregorian. Ini semua terlaksanakan dengan baik berkat persiapan yang matang dari Panitia,” ujarnya.
Kata Benhur, termasuk lomba Bertutur Kitab Suci yang dilaksanakan di Aula GKI PNIEL, Kotaraja, hingga membuat umat di PNIEL juga menyaksikannya dengan penuh suka cita.
“Ini luar biasa, lomba yang tak pernah umat di PNIEL lakukan. Maka, kami akan membuat hal yang sama untuk perlombaan nanti,” jelasnya.
BTM juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjsama dalam pembukaan Pesparani yang luar biasa dan membahagiakan, hingga menjadi viral dan menjadi buah bibir dimanapun, tentang kerukunan umat beragama di Kota Jayapura dalam pembukaan Pesparani ini.
“Ada kerukunan dan toleransi beragama dari timur Indonesia. Kerukunan inilah untuk Indonesia,” jelasnya.
Senin (18/11) di hari terakhir pelaksanaan Pesparani Katolik I Provinsi Papua, BTM bakal mengundang semua kontingen untuk melihat tempat wisata, salah satunya adalah perbatasan RI- PNG dan melihat Jembatan Youtefa yang indah dan megah. Kontingen Pesparani besok akan kami berikan suasana baru di Kota Jayapura,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Provinsi Papua, FX Mote menyebutkan perlombaan berlangsung dengan baik dan kepada 14 kontingen yang hadir sudah melaksanakan pertandingan dengan baik dan sportif.
“Kepada pemenang akan dilombakan pada Pesparani nasional di Kupang pada 2020 dan kami berharap pujian Gregorian akan menjadi kekhasan umat katolik dapat dinyanyikan dengan baik,” terangnya.
Lanjut Mote, setelah lomba selesai pada Minggu (17/11) malam ini akan dilakukan penutupan pada Senin (18/11), namun akan ada Pentas Seni, Seminar dan Musprov (Musyawarah Provinsi) LP3K di Aula Susteran Maranatha, Waena, Kota Jayapura, untuk memilih tuan rumah Pesparani tingkat Provinsi Papua II tahun 2021.
Pesparani Katolik I Provinsi Papua dilaksanakan 14 -18 November 2019 dengan 4 lokasi lomba yakni LPMP Kotaraja, STFT Fajar Timur, Aula PNIEl Kotaraja dan Gereja Kristus Terang Dunia Waena.
Sebanyak 13 mata lomba dilaksanakan dalam kegiatan ini yakni paduan suara berbagai kategori anak dan dewasa, lalu ada juga cerdas cermat rohani, bertutur kitab suci, dan bermazmur. **