Oleh: Faisal Narwawan|
Papuainside.com, Jayapura—Bank Indonesia Perwakilan Papua terus menggelar Pasar Tani yang dibuka sejak Juni 2019.
Pasar Tani digelar sebagai bentuk intervensi terhadap inflasi di Kota Jayapura juga untuk menstabilkan harga pokok di pasaran. Bulan Oktober menjadi bulan ke 5 dibukanya pasar tersebut.
Banyak warga Kota Jayapura yang memilih berbelanja di pasar ini mengingat harga sejumlah bahan pangan yang ditawarkan terbilang murah.
Petani yang berjualan juga mengakui daya jual lebih tinggi jika dibandingkan berjualan di pasar biasa. Walaupun memang harganya lebih murah.
Hal ini dibenarkan Sumiati (35) pedagang sayuran di Pasar Tani yang digelar Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, di Taman Imbi Kota Jayapura.
Di bulan ini Pasar Tani digelar 3 hari sejak Rabu, (23/10) hingga Jumat (25/10) besok.
“Saya bimbingan BI yang biasa berjualan di Pasar Kaget Koya Barat, kalau harga sayuran dan lainnya memang turun di sini, tapi daya jual lebih banyak, lebih rame. Kalau di pasar kaget kan ramenya pas hari libur saja,” ujar Sumiati di Taman Imbi Kota Jayapura.
Di Pasar Tani ini Sumiati berjualan cabai, tomat dan sayuran juga buah-buahan.
Untuk cabai per kilonya dijual Sumiati Rp 40 ribu.
“Kalau di pasar kan sekarang Rp 45 ribu,” ucapnya.
Sementara sayuran seperti sawi putih ia jual dengan harga Rp 11 ribu hingga 12 ribu per kilo.
Pasar Tani mulai beroperasi dari pukul 6.00 WIT hingga 15.00 WIT.
Selain bahan pangan dan kebutuhan dapur, di pasar ini juga pedagang menyediakan produk baru yang tren di pasaran seperti sambal yang sudah diolah, daging ayam, jamu masa kini, beras dan kebutuhan lainnya. **