Ali Kabiay: Sebagai Produk Hukum, Otsus Papua tidak akan Berakhir

Ali Kabiay Ketua DPD Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua. (foto : Faisal Narwawan/dokumen PAPUAInside.com)

Oleh: Nethy DS|

PAPUAInside.com, JAYAPURA— Otsus Papua adalah produk hukum, jadi tidak akan berakhir, sehingga generasi muda Papua diimbau tidak terprovokasi dengan ajakan turut serta dalam petisi tolak Otsus Jilid II.

Imbauan dan ajakan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Kabiay dalam jumpa pers di Jayapura, Sabtu (30/09/2020).

‘’Saya ingin sampaikan bahwa Otsus tidak akan pernah berakhir, yang berakhir adalah dana alokasi umum dari anggaran pendapatan belanja daerah, Otsus merupakan produk undang- undang. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama  generasi muda dan masyarakat di Papua, bahwa pemerintah skarang sedang gencar gencarnya membangun dari Indonesia bagian timur dan Papua menjadi salah satu provinsi yang diusulkan  Presiden Jokowi untuk dipercepat proses pembangunannyaagar maju dan  setara dengan daerah lain di Indonesia,’’ kata Ali.

Otsus yang diberikan pemerintah pusat kepada Papua, menurut Kabiay merupakan bukti adanya perhatian khusus sehingga harusnya diterima dengan kebanggan.

‘’ini harus menjadi kebanggaan kita sebagai generasi muda Papua, bahwa kita merupakan anak emas didalam negara kesatuan Republik Indonesia, hal ini yang harus menjadi motivasi kita sebagai generasi muda Papua untuk turut serta mendukung segala program pemerintah untuk kemajuan seluruh masyarakat di Tanah Papua,’’Tuturnya.

Dikatakan, sebagai anak asli Papua menilai dalam pelaksanaan Otsus terdapat sisi buruk dan baik, tetapi jika ada yang mengatakan Otsus gagal itu pemahaman yang salah.

‘’Saya secara pribadi dan keluarga melihat otsus ini ada sisi baiknya ada sisi buruknya juga, kalo ada yang bilang otsus gagal ini suatu pemahaman yang salah, sebab otsus ini tidak gagal, karena kalau kita bilang gagal berarti yang gagal ini adalah pemimpin-pemimpin kita sendiri, kita tahu sejak otsus berjalan sejak 2001 hingga sekarang yang memimpin di Papua semua adalah orang asli Papua, Gubernur, Walikota dan Bupati se-Kabupaten di Papua,’’ ungkapnya.

Tak hanya itu, hampir seluruh jabatan kepala dinas diisi oleh anak asli Papua. ’’Hampir semua kepala dinas 90 persen di isi oleh orang asli Papua, jadi kalau ada yang mengatakan bahwa otsus gagal berarti secara bersamaan dia mengatakan masyarakat juga gagal,’’ jelasnya.

Ali lalu memberikan salah satu contoh keberhasilan Otsus dimana banyak generasi muda Papua yang saat ini belajar di berbagai negara dibiaya oleh dana Otsus. ‘’Otsus ini ada keberhasilannya contohnya anak anak Papua disekolahkan keluar negeri, yaitu Cina, Amerika, Inggris, Australia dan Selandia Baru serta negara negara lainnya,’’ jelasnya.

Ditegaskan kembali bahwa otsus sendiri telah ditetapkan menjadi produk undang undang dan tidak akan pernah berakhir, yang akan berakhir adalah Dana Alokasi Umum Atau DAU yang nantinya akan dievaluasi oleh pemerintah. **