Wabah Covid-19, Freeport Prioritaskan Karyawan

Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Anderson Worobay.(Foto: Istimewa)

Oleh: Ignas Doy I   

PAPUAInside.com, JAYAPURA—PT. Freeport Indonesia tetap memprioritaskan keselamatan seluruh karyawannya, di tengah-tengah wabah Corona Virus 2019 atau Covid-19.

“Covid-19 tak mempengaruhi operasional Freeport, bahkan produksi tambang tetap jalan seperti biasa,” ujar Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia Jayapura Anderson Worobay, usai pertemuan bersama Forkopimda Provinsi Papua, perwakilan Pemkab dan Pemkot Se-Papua membahas penanganan Covid-19 di Provinsi Papua di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Selasa (05/05/2020).

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan Covid-19, sesuai protokoler yang dianjurkan pemerintah. Selain itu, rutin berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Mimika.

“Kita melaporkan perkembangan dan juga kita minta arahan –arahan apa yang kita harus lakukan dan mengambil langkah-langkah di internal, seperti pembatasan sosial atau social distancing dan physical distancing,” jelasnya.

Langkah pencegahan Covid-19  yang lain, tuturnya, pihaknya melakukan Rapid Test bagi kelompok karyawan, yang mendiami salah-satu barak di Tembagapura.

Pasalnya, terbukti ada 1 karyawan yang terpapar positif Covid-19, sehingga pihaknya melakukan Rapid Test untuk 400 karyawan. Dan didalamnya terdapat 90 pasien yang reaktif.

Dari hasil Rapid Test itu, tukasnya, pihaknya masih merawat  sekitar 46 pasien di barak isolasi di Tembagapura. Kemudian ada 38 pasien yang masih dalam upaya pemulihan. Tapi mereka tak dalam kondisi yang parah.

“Saya bilang tak parah, karena mereka tak memerlukan ventilasi atau alat bantu pernapasan. Cuma ini kan kita menangani mereka dengan asupan gizi, obat, vitamin,  sehingga kami harapkan mereka dapat segera pulih,” jelasnya.

Menurutnya, jumlah karyawan yang terpapar positif Covid-19 di Tembagapura dalam tiga hari terakhir ini cukup tinggi.

Sesuai data kini sebanyak 52 orang, termasuk didalam satu orang meninggal bulan lalu.

Ia menuturkan, pihaknya juga sudah mendatangkan Polymerase Chain Reaction (PCR), yang akan difungsikan dalam waktu dekat. **