Respi dikenal Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga

Meli Martin (43) Ibunda Respi Mulia Tassolong. (foto: Faisal Narwawan)

Oleh: Faisal Narwawan |

PAPUAinside.com, JAYAPURA—Respi Mulia Tassolong korban yang jatuh dari atas jembatan Youtefa dan belum ditemukan sampai saat ini merupakan penopang ekonomi keluarga.

Ibu korban Meli Martin (43) yang sejak Sabtu dini hari datang ke lokasi kejadian nampak terpukul dengan kejadian yang menimpa anak ke tiganya itu.

kepada PAPUAinside.com, Meli mengatakan Respi pamit dari rumahnya di APO Gunung sekitar pukul 8.00 WIT malam.

Respi dimata keluarga dikenal rajin bekerja dan penopang ekonomi keluarga.

“Dia ijin ke saya, dia bilang mama sa mo (mau) ke jembatan merah, tolong setrika bajuku yang besok. Saya sempat tanya kenapa mau keluar malam-malam, dia bilang sebentar saja ada temannya tunggu,” ujar ibu korban, Sabtu (2/11) pagi.

Keluarga berkumpul di jembatan Youtefa mendoakan agar Respi ditemukan dalam keadaan selamat. (foto: Faisal Narwawan)

Meli baru terbangun tengah malam saat ada teman korban yang datang menyampaikan bahwa korban jatuh di Jembatan Youtefa.

“Ada yang datang panggil tante, tante, pas sa buka pintu temannya Respi bilang, anak saya jatuh di jembatan merah. Itu saja yang saya ingat, setelah itu saya pingsan dan akhirnya saya ke sini,” ujarnya lagi.

Dari keterangan ibu korban, Respi sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di sebuah bank di Ruko dok 2 Jayapura.

Respi dikenal baik hati dan selalu lemah lembut jik berbicara dengan sang ibu.

“Dia maU kuliah tahun ini, tapi tidak cukup uangnya, makanya dia bilang ke saya kerja saja dulu. Di keluarga dia juga tulang punggung kami bantu ayahnya,” ujar Meli.

“Dia kalau pulang kerja dari bank, dia ojek juga, katanya kasihan lihat saya,” tambah Meli.

Ia pun menyerahkan pencarian anaknya itu kepada Tim SAR dan berharap segera ditemukan.

“Saya tidak mau pulang, di sini saja, sedikit lagi nanti ketemu anak saya,” ucap Meli.

Di lokasi, warga dan keluarga berkumpul.  Pihak Keluarga  sempat melakukan doa bersama untuk kebaikan bagi korban.

Hingga pukul 8.30 WIT, tim SAR masih terus melakulan pencarian. Dari pantaun di lapangan, Tim SAR dari Polair dan Basarnas mengerahkan beberapa perahu karet dan kapal patroli untuk mencari korban. **