Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Bupati Yahukimo Abock Busup, STh, MA sebelumnya tak pernah menyangka, bila perbincangan via telpon seluler dengan Bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka, terkait dukungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem), ternyata direkam dan disebarkan oleh beberapa pemuda asal Pegunungan Bintang, yang duduk disekitarnya, kemudian menjadi viral di media sosial (medsos).
“Percakapan saya dengan Pak Constan hanya sebatas percakapan pribadi di antara sesama bupati petahana yang akan maju di Pilkada Serentak 2020. Dan bukan untuk konsumsi publik,” tegas Abock Busup di Jayapura, Selasa (4/2/2020).
Meski demikian, Abock mengaku dalam percakapan tersebut ia menyebut nama H Sulaeman L. Hamzah. Tapi ia tak punya niat sedikit pun untuk mencatut nama Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Papua dan Anggota DPR RI Dapil Papua itu.
Bahkan ia juga tak menyebut soal mahar yang harus dibayarkan kepada partai besutan Surya Paloh, jika ingin mengantongi surat rekomendasi.
Apalagi Nasdem adalah partai yang tak pernah minta mahar, untuk menerbitkan surat rekomendasi kepada kandidat.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Sulaeman L. Hamzah dan DPP Nasdem, karena percakapan yang viral tersebut,” terangnya.
Abock menuturkan, ia bisa saja melakukan proses hukum terhadap beberapa pemuda asal Pegunungan Bintang tersebut, dengan tuduhan dugaan pelanggaran Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Saya sudah panggil beberapa pemuda asal Pegunungan Bintang, untuk mengklarifikasi hal tersebut. Tapi mereka belum datang,” imbuhnya.
Sebelumnya, H. Sulaeman L. Hamzah meminta Bupati Yahukimo Abock Busup, untuk mengklarifikasi percakapan via telepon seluler yang menyebut namanya terkait upaya lobi meraih rekomendasi pencalonan Partai Nasdem dalam Pilkada Serentak tahun 2020.
Dalam rekaman yang menyebar itu, Abock Busup menyampaikan telah bertemu dengan H. Sulaeman L. Hamzah di DPR RI untuk membicarakan terkait Pilkada 11 Kabupaten di Papua. Tapi, Sulaeman justru membantah pernah bertemu dan berdiskusi soal dukungan dalam Pilkada yang dimaksud. **