Pangdam XVII/Cenderawasih Kunjungi Korban Penembakan Ilaga di RSUD Timika

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab membesuk korban penembakan di Kampung Olepki, Ilaga Puncak Jaya. (foto: Pendam XVII/Cenderawasih)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

Papuainside.com, Jayapura—Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengunjungi warga sipil  korban penembakan di Kampung Olenki Ilaga yang saat ini dirawat di RSUD Timika.

banner 336x280

Kunjungan tersebut dilakukan usai melepas keberangkatan Pejabat Pangdam lama Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring di Bandara Sentani Jayapura, Kamis 19 September 2019.

‘’Mayjen TNI Herman Asaribab selaku Pangdam XVII/Cenderawasih yang baru dengan didampingi oleh Asintel dan Asops Kasdam serta Kapendam XVII/Cenderawasih berkunjung ke Timika dengan menggunakan pesawat Garuda dalam rangka untuk melihat langsung 4 orang masyarakat sipil yang menjadi korban penembakan sporadis KSB dalam kejadian kontak tembak antara Aparat Keamanan Gabungan TNI/Polri di Kp. Olenki ilaga Kabupaten Puncak,’’ tulis Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto.

Korban yang dikunjungi adalah Topina Mom (36), Ny Tabuni (37), Ny Herina Kinal (32 ), Yefrina Mom (16 thn), semuanya perempuan.

‘’Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab memastikan Korban luka tembak mendapatkan penanganan medis secara baik dengan mendatangi langsung RSUD Timika dan membesuk keempat korban. Kondisi korban sangat stabil dan membaik bahkan sempat berbincang-bincang santai dengan Pangdam. Keluarga korban yang mendampingi sangat senang dan antusias menerima kedatangan Pangdam berserta rombongan,’’ terang Letkol Eko.

Pada kesempatan kunjungan tersenut, Pangdam Asaribab juga memberikan santunan kepada korban dan keluarga sebagai rasa empati sebagai sesame manusia.

Sebelumnya terjadi kontak tembak antara KSB dengan satgas gabungan TNI Polri di Kampung Olenki ILaga, Puncak, Selasa (17/09) pukul 17.35 WIT.  KSB yang bersembunyi dalam honai mulai menembak secara sporadis kearah tim gabungan yang sedang mendekati posisi kelompok separatis yang berada di dekat sungai.

Akibat tembakan balasan dari tim gabungan, kelompok KSB yang diduga dari kelompok pimpinan Militer Murib melarikan diri berpencar ke arah hutan dan perkampungan sambil terus menembak secara sporadis (tidak terarah).

Dalam kejadian tersebut ditemukan Korban tiga orang meninggal dunia orang Tekiman Wonda (33), Ediosn Mom (remaja) dan Rudi Mom (3), sementara empat warga sipil lainnya yang semua perempuan mengalami luka-luka. **

banner 336x280