Orang Asli Papua (OAP) tidak Diakomodir di Kabinet, Demokrat Kecewa

Sekretaris Umum DPD Demokrat Papua Carolus Bolly )pake baret) bersama Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Muhammad Rivai Darus (kanan). (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy |

Papuainside.com, Jayapura—Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua merasa kecewa, karena Orang Asli Papua (OAP) tak diakomodir masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Joko Widodo –Ma’ruf Amin.

banner 336x280

“Yang pasti kita merasa kurang pas dengan tak adanya penempatan OAP dalam tubuh Kabinet Kerja Jilid II,” tegas Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua Carolus KK Bolly, SE, MM, usai Perayaan Syukur Atas Beroperasinya Sekretariat DPD Partai Demokrat Provinsi Papua di Jalan Raya Abepura—Entrop, Kotaraja Depan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), pada Rabu (23/10).

Bolly menjelaskan, DPD Partai Demokrat Provinsi Papua memberikan peringatan keras, untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang kali ini tak mengakomodir OAP dalam tubuh Kabinet Kerja Jilid II.

“Ini sejarah yang buruk yang dilakukan Jokowi terhadap OAP. Demokrat Papua akan minta jawaban Presiden apa alasannya beliau tak memasukan Papua kali ini dalam Kabinet. Jangan menyebut bahwa ada saudara kita dari Papua sudah ada representasi OAP.  Itu tidak. Kita semua tahu persis siapa OAP sesungguhnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua Ricky Ham Pagawak mengatakan, pihaknya sangat kecewa dan menyesal dengan Jokowi dan Megawati. Jika kader Demokrat tak diakomodir di Kabinet.

Padahal, DPD Partai Demokrat Provinsi Papua dibawah kendali Gubernur Papua Lukas Enembe telah memberikan dukungan 93 persen kepada Jokowi.

“Bahkan rata -rata Bupati dari Demokrat hampir 100 persen, termasuk  saya yang memberikan 100 persen untuk Jokowi,” pungkasnya. **

banner 336x280