Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena— Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya membeberkan ada keterlibatan salah seorang oknum anggota ASN Jayawijaya dalam rusuh Wamena 23 September 2019 lalu.
Setelah mengamankan tujuh orang terduga pelaku rusuh, terungkap satu diantaranya merupakan oknum anggota ASN yang sehari-hari bertugas sebagai tenaga penyuluh di Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya.
“Jadi ada mahasiswa, ASN, dan pelajar. Oknum ASN tersebut merupakan penyuluh pertanian di Pemda Jayawijaya,” beber Kapolres dalam jumpa pers yang berlangsung di Posko Induk Ukumiarek Asso, Rabu (02/10)
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman melalui tujuh terduga ini untuk mencari otak intelektual dibalik rusuh Wamena.
“Kami belum bisa membeberkan peran masing-masing karena kami masih terus lakukan pendalaman, yang jelas pada saat itu dia (oknum ASN) melakukan pembakaran,” ungkap Tonny Ananda.
Selain itu tambah Kapolres, aksi demo yang berujung rusuh pada 23 September 2019 lalu digelar tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak kepolisian, aksi tersebut terjadi spontan dan acak. Massa beraksi dimana-mana dengan menyerang secara tiba-tiba masuki wilayah kota.
Meski demikian, dibeberkan kapolres pihaknya telah mengantongi nama-nama aktor dibalik rusuh Wamena.
“Kami sudah mengantongi nama-nama termasuk siapa pendukung atau aktor dibelakang ini,’’ jelasnya.
Ditambahkannya, kelompok tersebut menggunakan anak sekolah sebagai pion yang dipicu dari berita hoax yang mengarah pada masalah rasisme, sehingga dipastikan semua telah terencana.
“Semuanya terencana, jamnya sama dengan yang dilakukan di Jayapura dan di Wamena, dilakukan dihari yang sama, dan polanya juga sama,” tutupnya. **