Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura—Menteri Sosial (Mensos) RI Agus Gumiwang Kartasasmita, didampingi Gubernur Papua Lukas Enembe dan Dirjen Perlindungan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat, menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) tunai sebesar Rp 7,3 miliar bagi korban kerusuhan di Provinsi Papua dan Papua Barat di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Selasa (10/9) malam.
Masing-masing Kota Jayapura Rp 1, 210.000.000, Kota Sorong Rp 160.000.000, Kabupaten Manokwari Rp 5.105.000.000 dan Kabupaten Fakfak Rp 825.000.000.
Penyerahan Bansos tersebut dilakukan secara simbolik kepada perwakilan Provinsi Papua dan Papua Barat. Masing-masing Asisten II Sekda Kota Jayapura Zainuddin Konu, Wakil Walikota Sorong dr. Hj. Pahimah Iskandar, Sekda Kabupaten Manokwari Drs Aljabar Makatita, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Fak-fak Drs. Abdul Khamid.
Mensos mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua dan Papua Barat, untuk verifikasi dan data semua toko dan warung yang terdampak diberikan dana stimulan, masing-masing 5 Juta.
Dikatakannya, total keseluruhan toko dan warung yang sudah terdata di Provinsi Papua dan Papua Barat sebanyak 1.459 unit. Untuk Provinsi Papua sendiri terdapat 242 tokoh dan warung yang terdampak, sehingga Bansos yang disalurkan sebesar Rp 1, 210.000.000, khusus untuk Kota Jayapura.
Terkait ketepatan sasaran atau efektifitas penerima bantuan, menurutnya, Bansos bagi korban kerusuhan di Papua dan Papua Barat langsung didistribusikan kepada target atau penerima manfaat melalui rekeningnya masing masing bekerjasama dengan pihak Bank Mandiri.
“Jadi setiap toko atau warung yang kami bantu itu kami berikan dana stimulan sebesar Rp 5 Juta. Rp 5 Juta itu yang kami transfer langsung dari Bank Mandiri kepada Rekening pemilik toko tersebut,” katanya.
Bagi mereka yang kebetulan belum punya rekening Bank Mandiri, maka Bank Mandiri jemput bola membukakan rekeningnya, agar supaya target penerima Bansos bisa segera dikirim atau disalurkan.
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe dalam laporannya mengatakan pihaknya menyampaikan terima kasih atas perhatian kepedulian pemerintah pusat kepada masyarakat Papua dan Papua Barat, yang terkena dampak aksi kerusuhan yang terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Papua dan Papua Barat sejak 19 Agustus 2019 sampai 29 Agustus 2019, yang mengakibatkan pengrusakan, pembakaran dan penjarahan sejumlah gedung perkantoran, toko, warung, kendaraan roda dua dan empat serta korban meninggal dunia.
Karena itu, terang Gubernur, pihaknya berharap agar aksi kerusuhan ini tak boleh terjadi lagi di Tanah Papua, karena akan mengakibatkan kerugian material dan imaterial yang sangat besar. **