Menoken di Hari Bumi: Komunitas Adat Mamta Tanam Mangrove untuk Bumi Lestari

Dalam rangka memperingati Hari Bumi atau Earth Day, Masyarakat Wilayah Adat Mamta (Sarmi) menggelar aksi penanaman 200 bibit mangrove di pesisir Kelurahan Sarmi Kota, Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa (22/4/2025). (Foto: Dok KIPAS)

Oleh: Makawaru da Cunha  I

PAPUAinside.id, JAYAPURA—Dalam rangka memperingati Hari Bumi atau Earth Day yang jatuh pada 22 April 2025, Masyarakat Wilayah Adat Mamta (Sarmi) menggelar aksi penanaman 200 bibit mangrove di pesisir Kelurahan Sarmi Kota, Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa (22/4/2025) pukul 14.00 hingga 17.00 WIT.

Mengusung tema “Menoken Membumi MemBUMMA Hari Bumi 2025: Mari Kitorang Menoken Sana Sini Kumpul, Kreatif, Setara, Inklusif dan Berbagi Isi Noken”, aksi ini menjadi ruang kolaborasi lintas komunitas untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup, khususnya ekosistem pesisir dan laut.

Empat komunitas lokal terlibat aktif dalam kegiatan ini, yaitu Papua Trada Sampah Sarmi (PTS), Komunitas Sastra Papua (KO’SAPA), Karya Insan Peduli Alam Sarmi (KIPAS), dan Analisa Papua Strategi (APS).

David Saweri, Ketua Komunitas KIPAS, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aksi simbolik, melainkan bentuk nyata dari keterlibatan masyarakat dalam menjaga dan merawat lingkungan.

“Aksi penanaman ini adalah panggilan bagi kita semua untuk peduli, menjaga, dan merawat lingkungan. Ini adalah warisan yang harus kita jaga demi generasi hari ini dan yang akan datang,” ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi atau Earth Day, Masyarakat Wilayah Adat Mamta (Sarmi) menggelar aksi penanaman 200 bibit mangrove di pesisir Kelurahan Sarmi Kota, Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa (22/4/2025). (Foto: Dok KIPAS)

Filosofi Menoken: Merajut Tindakan, Menjaga Kehidupan

Tema besar kegiatan ini mengambil inspirasi dari filosofi Menoken, bagian dari program 3 M yang digagas oleh The Samdhana Institute. Program 3 M terdiri dari Menoken, Menanam, dan Mem-BUMMA, yang menjadi semangat gerakan kolektif berbasis nilai-nilai lokal Papua.

Menoken sendiri adalah sebuah konsep yang lahir dari tradisi noken—tas anyaman khas Papua yang sarat makna. Dalam konteks ini, Menoken berarti merajut solidaritas, membangun jejaring, dan menciptakan ruang kolaborasi antar-komunitas. Nilai-nilai seperti kasih kerahiman, kelenturan, keterbukaan, dan daya guna menjadi fondasi dalam gerakan ini.

The Samdhana Institute sebagai lembaga swadaya masyarakat, terus mendorong penguatan kapasitas masyarakat adat dan komunitas lokal, terutama dalam isu-isu lingkungan hidup. Mereka percaya bahwa keberlanjutan lingkungan hanya dapat terwujud lewat peran aktif masyarakat sebagai penjaga alam.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi atau Earth Day, Masyarakat Wilayah Adat Mamta (Sarmi) menggelar aksi penanaman 200 bibit mangrove di pesisir Kelurahan Sarmi Kota, Distrik Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa (22/4/2025). (Foto: Dok KIPAS)

Menanam Mangrove, Menanam Harapan

Penanaman 200 bibit mangrove di wilayah pesisir Sarmi menjadi simbol dari harapan akan masa depan yang hijau dan lestari. Mangrove dikenal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta menjadi habitat berbagai biota laut.

Kegiatan ini juga mempertegas posisi komunitas lokal sebagai garda terdepan dalam menjaga lingkungan. Dengan semangat Menoken, masyarakat diajak untuk terus saling menguatkan dan berbagi peran dalam upaya pelestarian alam.

“Kitorang bukan hanya tanam mangrove, tapi juga tanam harapan untuk anak cucu nanti,” tutup David Saweri. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *