Komnas HAM Investigasi Kerusuhan Wamena

Gubernur Lukas Enembe bersama Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Wakapolda Papua Brigjen Pol Y Marzuki, Irjen Pol Paulus Waterpauw meninjau korban kerusuhan Wamena. (foto: Dian Mustikawati)
banner 468x60

Oleh: Nethy DS |

Papuinside.com, Jayapura—Komnas HAM Perwakilan Papua saat ini berada di Wamena melakukan investigasi pasca kerusuhan Selasa (23/9) lalu yang mengakibatkan 30 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka, serta ratusan kendaraan dan bangunan pemerintah dan rumah warga hangus terbakar.

banner 336x280

‘’Ini adalah kejahatan criminal karena telah mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia, ribuan orang mengungsi dan harta benda hangus terbakar,’’ terang Kepala Sekretariat Komas HAM Perwakilan Papua Friets Ramandey saat dihubungi Papuainside.com, Kamis (26/9).

Ditegaskan kejadian tersebut membuat warga sipil kehilangan haknya untuk mendapatkan rasa aman, sehingga ribuan orang masih berada di pengungsian. ‘’Kami catat sekitar 5000 pengungsi di Polres Jayawijaya dan sekitar 4000 pengungsi di Kodim Jayawijaya belum yang mengungsi di tempat-tempat ibadah seperti Gereja dan Masjid,’’ jelasnya.

Puing-puing kebakaran rusuh Wamena. (foto: Dian Mustikawati)

Komnas HAM kata Friets sedang melakukan investigasi untuk beberapa hal, diantaranya penyebab korban meninggal dunia, kerusakan harta benda, juga mendalami penyusup yang memprovokasi anak-anak di SMU PGRI.

Saat ini kata Friets, situasi di Wamena sedikit mulai kondusif beberapa kios duah mulai buka namun ratusan juga warga sedang antri di Bandara menunggu pesawat untuk keluar dari Wamena.

‘’Pak Bupati sudah mengimbau warga agar bisa kembali ke rumah dan melakukan aktifitas, ada warga yang sudah kembali ke rumahnya namun ribuan warga juga masih bertahan di pengungsian dan ratusan lainnya antri di Bandara Wamena menunggu pesawat,’’ jelasnya.

Atas nama kemanusiaan Komnas HAM meminta, untuk semua orang  untuk tidak lagi melakukan tindakan-tindakan kriminal. “Dan negara harus hadir dan siapa itu negara? Negara diwakili aparat keamanan baik TNI-Polri juga para Aparatur Sipil Negara,” tandasnya.

Rusuh Wamena Selasa (23/9) lalu mengakibatkan 30 orang meninggal dunia, 76 luka – luka berat, 150 ruko dan rumah terbakar, 80 mobil, 30 sepeda motor, serta lima kantor pemerintah termasuk kantor Bupati Jayawijaya dibakar.

Korban meninggal dunia menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal umumnya diserang dengan senjata tajam dan sebagian lagi hangus terbakar dalam rumahnya.**

banner 336x280