Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura— Gubernur Papua Lukas Enembe, menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa sebesar-besarnya terkait kasus kerusuhan di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua pada tanggal 23 September 2019 lalu, yang mengakibatkan puluhan korban meninggal dan luka – luka.
Permohonan maaf ini disampaikan Gubernur Enembe melalui Whats-App kepada Papuainside.Com pada Senin (30/9), usai pertemuan bersama Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Pol. Boy Rafli Amar, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab, usia membahas kasus kerusuhan Wamena di Gedung Negara, Dok V Atas Jayapura, Minggu (29/9).
Gubernur Enembe menyampaikan saudara-saudara ku masyarakat dari Suku bangsa Minangkabau, Makassar, Bugis, Toraja, Minahasa, Jawa, Madura, Sunda, Maluku dan Nusa Tenggara dan suku bangsa Indonesia lainnya dimanapun saudara berada di seluruh Indonesia.
Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan empat (4) poin penting.
Pertama, permohonan maaf dan rasa belangsungkawa sebesar-besarnya bagi masyarakat yang menjadi korban kerusuhan di Wamena pada tanggal 23 September 2019.
Kedua, Pemerintah Daerah dan TNI dan Polri menjamin keamanan dan kenyamanan warga negara RI dimana saja mereka berada termasuk di Wamena.
Ketiga, Pemerintah Daerah siap melakukan rekonstruksi dan rehabilisasi aset-aset milik pemerintah daerah serta toko dan kios masyararakat yang rusak dan terbakar.
Keempat, penanganan mendesak saat ini adalah untuk mengevakuasi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun yang luka-luka. Dan menyediakan makan dan minum serta kebutuhan hidup mendesak lainnya bagi masyarat yang mengungsi di Kodim dan Polres serta Gereja dan Masjid. **