Indonesia Dianjurkan Minta Negara Sumber Corona Bayar Kompensasi

Pengamat Politik dan Mantan Anggota DPR Papua Jalur Otsus John NR Gobai. (Foto: Istimewa).

Oleh:  Ignas Doy I

PAPUAInside.com, JAYAPURA—Pemerintah Indonesia dianjurkan minta  kepada negara yang  menjadi sumber utama alias pemicu Coronavirus Disease atau Covid-19, untuk membayar kompensasi atau finansial  terhadap para korban yang sedang berjatuhan di seluruh dunia, termasuk  di Provinsi Papua.

Anjuran ini disampaikan Pengamat Politik dan Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  Papua Jalur Otsus John NR Gobai di Jayapura, Sabtu (28/03/2020).

Oleh karena  itu, ujarnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB) dan pemerintah Indonesia  harus mencari tahu pihak mana yang menjadi penyebab utama virus corona ini.

Kompensasi itu, menurut Gobai,   bisa berupa peralatan kedokteran, tenaga medis untuk meminimalisir bahkan menghilangkan virus corona ini.

Menururtnya, kompensasi ini  penting dari pada APBD Papua mesti tersedot, untuk membiayai pengobatan akibat Covid-19. Padahal ini adalah sebuah kejadian yang disebabkan oleh pihak lain.

“Siapa orang, organisasi apa dan negara mana, yang dapat diketahui dari pelbagai sumber,”  terangnya.

Diutarakannya, ada yang menyebutkan virus corona adalah senjata biologis Amerika Serikat. Tapi ada yang menyebutkan virus corona diproduksi di China, untuk penyiapan senjata massal.

Ia pun menganalogikan, virus corona  yang  menyerang   umat di seluruh dunia dengan seekor anjing  yang menggigit seorang warga.

“Jika anjing menggigit seorang warga, maka pemilik anjing  itu wajib membayar biaya pengobatan tetangga tersebut. Demikian juga dengan virus corona siapa yang menjadi pemicu dia harus bertanggungjawab,” katanya.

Trump Sumbang Tiga Bulan Gajinya

Sumber CNN Indonesia menyebutkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyumbangkan tiga bulan gajinya kepada Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat (HHS) guna memerangi penyebaran Covid-19.
Juru Bicara dan Direktur Komunikasi Gedung Putih Stephanie Grisham mengatakan Trump akan mendonasikan sebanyak US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,4 miliar) untuk menghadapi, mengendalikan, dan memerangi penyebaran virus tersebut.

Sementara itu, sebagaimana dikutip dari TEMPO.CO, Pemerintah Cina telah melacak asal-usul virus corona, sejak epidemi dilaporkan di kota Wuhan di Cina Tengah pada Januari, dua bulan sebelum wabah menjadi krisis global pada 17 November 2019.

South China Morning Post adalah media pertama yang melaporkan temuan ini pada 13 Maret 2020, berdasarkan wawancara whistleblower dari komunitas medis, data medis, riset, dan pemetaan kasus.

Pihak berwenang China sejauh ini mengidentifikasi setidaknya 266 orang yang terinfeksi tahun lalu, yang semuanya berada di bawah pengawasan medis di beberapa titik. **