Forum Pemuda Kristen Tanah Papua Dideklarasikan

Ketua-ketua organisasi pemuda (Katolik, KINGMI GIDI, GKI dan Baptis), bersama senior penggagas Forum Pemuda Kristen Tanah Papua (FPK-TP), sekaligus President GIDI Pendeta Dorman Wandikbo, STh. (Foto: Panpel FPK-TP). (foto: Ignas Doy)

Oleh: Ignas Doy  I     

PAPUAinside.com, JAYAPURA— Forum Pemuda Kristen Tanah Papua (FPK-TP) yang terdiri dari pemuda segitiga, Oikumenis Gereja-gereja Papua, GKI, Baptis, GIDI, KINGMI dan Katolik dideklarasikan.

Deklarasi FPK-TP diawali ibadah dan pengukuhan dipimpin President GIDI Pendeta Dorman Wandikbo, STh di Aula STAKIN GIDI, Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (06/09/2020).

Ketua FPK-TP Yadinus Mabel mengatakan FPK-TP dideklarasikan untuk menyatukan semua pemuda-pemudi yang ada di dalam gereja.

“Hari ini tanggal 6 September 2020 adalah sejarah baru untuk pemuda -pemudi di seluruh Tanah Papua. Kita deklarasikan FPK-TP bahwa diatas tanah Papua hanya Yesus Kristus yang luar biasa,” ujarnya.

Wakil Ketua FPK-TP Ev. P. Bodokapa menuturkan  usai deklarasi FPK-TP pihaknya akan menggelar Kongres FPK-TP yang pertama, yang direncanakan pada akhir bulan September atau awal Oktober 2020.

Meski demikian, terangnya, pihaknya akan membentuk struktur kepengurusan FPK-TP di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Kami akan turun kebawah, untuk mengajak pemuda-pemudi bersatu, memuji dan memuliakan Tuhan,” tuturnya.

Koordinator Bidang Pembinaan Mental Spiritual FPK-TP Alfonsa Jumkon Wayap (Pemuda Katolik Komda Papua) mengatakan, visi FPK-TP. Pertama, pemuda Kristen Papua  bangkit bersama Yesus, untuk menyampaikan kebenaran di atas tanah Papua. Kedua, membangun pemuda yang kritis di tengah situasi yang krisis.

Sedangkan misi FPK-TP. Pertama, wadah pembentukan karakter pemuda yang militan, bertanggungjawab, berkarakter secara intelektual demi gereja dan bangsa.

Kedua, menjadikan pemuda yang kreatif, inovatif dan berpikir kritis dan santun dalam berbagai situasi.

Ketiga, menjunjung tinggi Hak-hak Asasi Manusia (HAM) di gereja dan bangsa. Keempat, menjaga tanah Injil di Papua  secara utuh.

Kelima, bersatu untuk kepentingan bersama demi menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan demi kebaikan bersama atau bonum commune.

Pengurus Pusat Forum Pemuda Kristen Tanah Papua (FPK -TP) yang terpilih menjabat Ketua adalah Yadinus Mabel, (GIDI Papua), Wakil Ketua Ev. P. Bodokapa (Gereja Kingmi Papua), Sekretaris Pdt. Edyson Sekenyap (GKI di Tanah Papua), Bendahara Sepi Wanimbo, (Baptis Papua) dan Bidang Spiritual adalah Alfonsa J. Wayap (Katolik).

Sementara itu, President GIDI Pendeta Dorman Wandikbo, STh dalam khotbahnya menjelaskan, Dewan Gereja Papua  atau West Papua Church Council (WPCC) dan 27 pastor dari Katolik, GKI, GIDI, KINGMI dan Baptis, memberikan dukungan penuh kepada FPK-TP, untuk  bersama menyuarakan tentang kebenaran, ketidakadilan dan kemanusiaan.

“Pemuda gereja mesti bersatu, karena memang orang tua kita sudah bersatu. Dan itu nanti akan dilanjutkan oleh generasi yang berikut,” terangnya.

Menurutnya, ia juga menyampaikan bahwa pemuda adalah aset keluarga. Pemuda kedepan akan jadi baik atau tidak itu kembali kepada pribadi, keluarga dan  orang tua.

“Jadi didalam satu keluarga itu tak boleh ada konsumsi minuman keras, narkoba dan lain-lain. Kalau generasi Papua  kedepan ingin jadi baik mereka harus takut Tuhan, karena pemuda adalah generasi keluarga,” ungkapnya.

Dikatakan generasi muda adalah aset gereja atau tiang-tiang gereja atau fondasi gereja atau benteng-benteng gereja. Mereka ini yang akan menyuarakan dan juga untuk melakukan kegiatan yang disemangati oleh sejarah  yakni Injil masuk di Tanah Papua  di Pulau Mansinam tahun 1855 dan di daerah Pegunungan Tengah tahun 1955.

“Menyemangati dari Injil itu sendiri, jadi harus pelihara dan tak boleh lagi jual iman,” pungkasnya.

Turut hadir perwakilan Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua, anak-anak jalanan, anak- anak pendeta dan mahasiswa. **