Oleh: Nethy DS |
PAPUAInside.com, JAYAPURA— Tidak tahan diganggu KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) ratusan warga di tiga kampung di Distrik Tembagapura minta bantuan aparat keamanan untuk diungsikan sementara ke Kota Timika.
‘’Jumat (06/03/2020) kemarin, tercacat 790 warga pedalaman yang mengungsi ke Polsek Tembagapura akibat sering diintimidasi meminta makanan secara paksa oleh KKB yang saat ini berada di wilayah Tembagapura,’’ ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Jayapura, Sabtu (07/03/20202).
Dikatakan Kamal, pagi-pagi sekali sekitar pukul 05.00 WIT sekitar 30 warga yang melewati jalur kampung Utikini mendatangi Polsek Tembapura dan saat aparat menanyakan maksud kedatangan mereka dijawab meminta bantuan untuk mengungsi ke Timika.
‘’Dari keterangan warga, alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat Kampung, bahkan meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata,’’ ujarnya lagi.
Dari data Kapolsek Tembagapura hingga pukul 18.00 Wit sekitar 790 orang yang mengungsi dari kampung mereka yang terdiri dari sekitar 100 anak-anak, 370 Wanita dan 320 laki-laki, yang bertempat tinggal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kampung Kimbeli serta kemungkinan besok akan ada lagi dari Kampung Banti.
‘’Setelah memverifikasi setiap warga dengan mendatakan tanda pengenal selanjutnya hasil koordinasi dengan CLO PT Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 Bis PT Freeport yang akan digunakan untuk masyarakat ke Timika,’’ jelasnya.
Warga yang turun ke Timika ini akan diantar hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lain, juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bis di siapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke timika.
Tokoh Pemuda Wa Banti Agus Beanal pada kesempatannya mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak Kepolisian dan TNI dalam membantu mengamankan serta mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga gelap. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak karena di Kampung kami takut dan tidak aman bagi anak-anak. **