Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Jayapura–
Ribuan massa dari Dewan Adat Papua (DAP) wilayah adat Lapago dan para simpatisan padati halaman kantor bupati Jayawijaya, Senin (26/08).
Massa menuntut agar anak-anak Papua yang saat ini belajar kuliah di seluruh pulau di Indonesia agar dipulangkan ke Tanah Papua.
Hal ini disampaikan terkait kejadian persekusi dan rasisme yang menimpa para mahasiwa Papua di Surabaya dan Malang 16 Agustus lalu.
“Dewan adat putuskan pulangkan anak-anak kita, jangan mereka jadi korban marginalisasi di tanah orang,” ungkap Dominikus Sorabut Ketua Umum Dewan Adat wilayah Lapago.
Menurutnya, aksi protes yang terjadi di Papua akhir-akhir ini adalah akumulai dari kejadian serupa (rasisme) yang terjadi selama puluhan tahun dan dialami oleh orang Papua.
Ia juga mengatakan, persoalan rasisme adalah masalah dunia sehingga DAP akan membawa masalah ini ke forum yang lebih tinggi yakni dewan HAM PBB.
Selain itu DAP juga menyoroti jaringan internet yang sementara diputuskan untuk seluruh Papua.
“Ini adalah ketakutan Jakarta dengan memblokir internet tentu akan jadi sorotan dunia,” ungkapnya.
DAP sendiri memberikan batas waktu sebulan bagi pemda baik provinsi maupun pusat untuk menyelesaikan masalah ini, jika tidak demo akan kembali dilakukan.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang menerima aspirasi massa mengapresiasi aksi damai yang dilakukan karena aksi berjalan dengan damai.
Sedangkan tuntutan massa untuk memulangkan para mahasiswa/i yang saat ini sementara belajar di luar Papua menurutnya hal ini tentu akan dibicarakan dibicarakan bersama pemerintah provinsi.
“Kalau memang pemerintah pusat bisa menjamin keamanan mereka saya pikir tidak masalah, tapi kalau tidak kami pemda berkewajiban untuk biayai adik-adik kita kembali ke Papua,” pungkasnya.
Sementata Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya mengatakan untuk mengamankan aksi demi hari inu sebanyaj 350 personil diterjunkan.
“Kami turunkan 350 aparat gabungan untuk lakukan pengamanan aksi demo damai hari ini,”
Ia juga mengapresiasi masyarakat Jayawijaya yang konsisten melaksanakan demo dengan damai aman dan kondusif hingga membubarkab diri. **