Oleh: Nethy DS |
Jayapura, papuainside.com – SD YPK Ebenheizer Argapura selama tiga hari mendapatkan edukasi literasi finansial dari Citibank dan PJI (Prestasi Junior Indonesia), dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Director, Country Head of Corporate Affairs, Elvera N Makki mengatakan Digital Financial Literacy for Children merupakan program edukasi dan literasi finansial yang diinisasi oleh Citibank dan PJI dengan target siswa kelas 3-5 sekolah dasar.
Literasi yang dikenalkan siswa sekolah dasar menggunakan metode digital, yaitu melalui gawai atau tablet, selama tiga hari (29-30 Juli – 1 Agustus).
Dikatakan, para siswa diberikan pengetahuan mengenai pentingnya menabung, memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, mengenali bermacam metode pembayaran yang tersedia di masyarakat, serta pengetahuan mengenai kewirausahaan tingkat dasar dengan cara pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
‘’Selama dua jam dalam satu hari, para murid mendapatkan pembelajaran, mereka dipinjamkan tablet yang sudah berisi modul kegiatan yang harus dikerjakan oleh siswa. Terdapat tiga modul kegiatan yang dapat diikuti oleh para siswa sesuai dengan tingkatannya, yakni keluarga kami, daerah kami, dan Kota kami,’’ jelasnya.
Kepala sekolah SD Ebenheizer Argapura, Mella Johana Warwer menyebutkan kegiatan literasi keuangan yang dilaksanakan Citibank dan PJI diikuti oleh 200-an siswa di kelas 3-5 sekolah itu.
“Citibank dan PJI menolong anak-anak kami, terutama kepada anak-anak yang ingin menjadi pengusaha sukses di bidangnya masing-masing. Termasuk pengenalan tablet bagi anak-anak, untuk menghitung dan menggunakannya,” ujarnya.
Data dari Money Management International menunjukkan anak-anak pada tingkat SD cenderung menggunakan uangnya untuk tujuan konsumtif, bukan untuk keperluan masa depan.
“Sebanyak 54% anak-anak usia di bawah umur 10 tahun menggunakan uang yang mereka miliki untuk memenuhi keinginan, sedangkan hanya 28% anak-anak pada usia tersebut yang memilih untuk menyimpan lebih banyak uangnya untuk ditabung,” kata Makki.
Sementara itu berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, Indeks Literasi Keuangan nasional masih rendah, berada di angka 29,7% dan untuk Provinsi Papua berada di angka 22,2%.
“Citibank melihat masalah ini dan betapa pentingnya memiliki wawasan dan pemahaman keuangan, baik dan berkelanjutan sesuai dengan tahapan usia dan perkembangan anak hingga dewasa. Untuk itu kami mengajak para murid di berbagai kota, termasuk di Jayapura, untuk belajar mengenai konsep dasar keuangan yang tepat dan bijak,” jelasnya.
Konsep yang diterapkan Citibank melalui pendekatan interaktif yang aman, komprehensif sekaligus menyenangkan bagi anak-anak. ‘’Tak hanya itu saja, kami juga mengajak orang tua dan guru, untuk bersinergi membangun karakter dan budaya kelola uang pada anak, baik ketika di sekolah maupun guna diterapkan di rumah,’’ ujar Makki.
Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi menyebutkan Citibank sebagai bank berskala global yang berlokasi lebih dari 160 negara termasuk di Indonesia memiliki misi ‘enabling growth and economic progress’. Artinya, Citibank tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan jasa dan layanan perbankan bagi nasabahnya, tetapi juga berusaha untuk memberikan manfaat serta dampak positif kepada masyarakat di Indonesia.
Sejak tahun 2017, Program Digital Financial Literacy for Children telah menjangkau lebih dari 8.000 murid dari 31 sekolah dasar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Denpasar.