Oleh: Vina Rumbewas I
PAPUAinside.com, WAMENA—Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyampaikan pihaknya bersama aparat keamanan berusaha mengambil langkah cepat, agar bentrok antar dua kelompok warga di Distrik Wouma segera diselesaikan secara damai.
“Ini tanggungjawab kita, saya (bupati Jayawijaya) sebagai kabupaten induk berkomitmen, agar bupati Lanny Jaya dan Nduga dapat selesaikan masalah ini dulu baru bisa tinggalkan Wamena,” tegas Bupati Jayawijaya di sela-sela mediasi antara Pemda Nduga dan Pemda Lanny Jaya, pasca bentrok di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya di Gedung Otonom, Wamena, Senin (10/1/2022).
Turut hadir para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dari kedua pihak.
“Saya juga berharap dengan pertemuan tersebut bentrok dua kelompok warga ini dapat segera diselesaikan secara damai,” jelas Bupati Jayawijaya.
“Tadi malam Minggu (9/1/2022) kami langsung rapat bersama pihak keamanan dan bupati Lanny Jaya, sekaligus kami berkoordinasi dengan sekda Nduga, agar bentrok ini bisa diselesaikan,” ungkapnya.

Setelah berkoordinasi dengan pemda Nduga, ujarnya, pada Senin (10/1/2022) bupati Nduga bersama keluarga korban langsung terbang ke Wamena untuk bersama pemda Jayawijaya dan Lanny Jaya berkoordinasi menyelesaikan permasalahan ini.
“Tiga bupati sudah sama-sama ke lokasi di Ilekma, pada prinsipnya menahan, agar bentrok tak terjadi lagi, dan melakukan upaya-upaya agar jenazah yang sementara berada di rumah sakit disemayamkan di rumah duka, setelah jenazah diurus akan dilakukan pembicaraan lagi terkait penyelesaian masalah,” jelas Banua.
Selain ke Ilekma, rombongan para bupati serta tim yang diturunkan Polda Papua juga bertemu dengan kelompok masyarakat yang bertikai yang ada di Wouma, untuk meredam situasi.
Bentrok dua kelompok warga terjadi di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (8/1/2022) dan Minggu (9/1/2022) lalu.**