Oleh: Faisal Narwawan I
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jayapura dan BSI KCP Abepura dan Laznas BSM Umat ikut menaruh perhatian terhadap korban musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Jayapura.
Kepedulian itu diwujudkan dengan menyerahkan 400 paket sembako dan 1.000 bingkisan kepada warga yang terdampak.
Selain itu, BSI KC Jayapura dan KCP Abepura juga melakukan trauma healing pasca banjir dan tanah longsor pada Sabtu (15/1/2021) pekan lalu.
Trauma healing diberikan kepada santri dan santriwati di Ponpes Darul Ma’Arif, Kali Acai, Abepura sekaligus penyerahan bantuan alat sholat dan lainnya.
Bantuan diserahkan secara langsung Branch Manager BSI KC Jayapura Reny Cendrasari didampingi Pawning Sales Officer Gadai BSI KCP Abepura Septi Ahmad M.
Reny menjelaskan, dalam musibah banjir dan tanah longsor ini BSI ikut membantu, peduli dan perhatian, serta ikut merasakan dampak yang dirasakan, sehingga sebagai wujud kepedulian ini BSI memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak di beberapa titik di Kota Jayapura karena juga termasuk dalam program CSR.
“Kita berikan bantuan sekitar 380 paket sembako dan 1.000 bingkisan tersebar di beberapa titik di Kota Jayapura yang warganya terdampak musibah ini. Kami tidak hanya fokus di satu daerah saja, tapi kami juga lakukan acara trauma healing,” ucapnya.
Menurutnya, BSI beserta Laznas BSM Umat yang hadir dengan tujuan mengoptimalkan potensi dan menghimpun dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf) dan dana sosial lainnya dengan sasaran muzakki (donatur) perorangan maupun perusahaan.
Reny berharap, melalui bantuan yang diberikan melalui BSI dan Laznas BSM Umat dapat dimanfaatkan secara maksimal.
“Jangan dilihat dari besar kecil bantuan yang diberikan inilah wujud perhatian dan kepedulian yang dilakukan secara nyata BSI KC Jayapura dan KCP Abepura,” katanya.
Septi Ahmad menambahkan, tujuan BSI memberikan trauma healing kepada santri dan santriwati di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kali Acai adalah untuk memberikan edukasi kepada anak-anak, khususnya terkait banjir.
Diharapkan bagaimana penanganan ketika banjir anak-anak tidak boleh panik dan tetap harus bisa menyelamatkan diri, menjaga diri kemudian setelah banjir juga harus tahu apa yang harus dilakukan.
“Mungkin aliran listrik harus dimatikan dahulu dan tidak boleh panik dan acara trauma healing untuk memberikan motivasi kepada anak-anak di sekitar wilayah banjir untuk tetap sabar dan semangat, tetap mau mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, karena musibah bisa dijadikan berkah pada semua anak-anak dan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala MI Ponpes Darul Ma’arif, Nia mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dan bersyukur kepada BSI KC Jayapura dan KCP Abepura juga Laznas BSM Umat yang telah hadir membantu baik dalam pemberian sembako dan trauma healing.
“Bantuan yang diberikan ini tentu sangat bermanfaat, karena dampak dari musibah banjir dan tanah longsor memang sangat luar biasa dan adanya kegiatan trauma healing ini tentu sangat positif bagi anak-anak, supaya mereka tetap semangat pasca musibah banjir untuk tetap belajar,” ujarnya. **