BNN: 90% Pengguna Narkoba Kalangan Generasi Muda Papua

Brigjen Pol Jackson Lapalonga (tengah) saat memberikan keterangan pers di Kantor BNN Papua di Jayapura. (foto: Faisal Narwawan)
banner 468x60

Oleh : Faisal Narwawan |

PAPUAinside.com, JAYAPURA – Kepala BNN Provinsi Papua Brigjen Pol Jackson Lapalonga menyatakan, dua persen dari total penduduk Papua terpapar narkoba dan mayoritas dari kalangan pelajar atau usia produktif.

banner 336x280

Selain itu, 90 persen penyalahgunaan ganja adalah anak asli Papua.

“Kami tidak mengarah pada suku tapi memang ironis sekali anak-anak asli Papua kami di sini 90 persen pengguna.  Ini harus menjadi perhatian kita semua,” ungkap Jackson Lapalonga dalam Press Release capaian kinerja BNNP Papua 2019 di Kantor BNN Papua, Selasa (10/12/2019).

Narkotika jenis ganja yang disita BNN Papua. (foto: Ignas Doy)

Ganja menjamur di kalangan anak usia sekolah disampaikannya karena memang mudah didapat dan juga mudah dipakai, apa lagi pengedar menyediakan dengan paket kecil dan harga cukup murah.

“Ini juga faktor kurangnya pengawasan orang tua di rumah dan pihak sekolah. Apa lagi kalangan yang rentan adalah anak usia SMP dan SMA,” ucapnya lagi.

BNN Papua dibawah kepemimpinannya juga akan ada program khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kepada pihak sekolah, pihaknya meminta agar rutin ikut memberantas narkoba di lingkungan sekolah baik dengan tes urin maupun berbagai kegiatan penyuluhan yang berkala.

“Kita sudah gencar lakukan pencegahan dan penyuluhan, tetapi tanggung jawab ke sekolah, guru, orang tua dan yang bersangkutan sendiri, imi penting juga,” jelas Jakcson.

“Seperti tadi yang saya sampaikan, perlu ada pemeriksaan urin berkala, dan ada deklarasi penyampaian masalah ini terus menerus. Contoh, disampaikan setiap apel, atau setiap ada kegiatan apapun diselipkan deklarasi menolak narkoba,” katanya lagi.

Selain ganja, kata dia penggunaan lem seperti Aibon juga jadi primadona dikalangan anak asli Papua. Bahkan BNN Papua menyebutkan 100 persen pengguna lem adalah anak asli Papua.

“Ini ironis sekali, dan sekali lagi ada program khusus untuk pengguna ganja dan lem,” ucapnya lagi. **

 

 

 

banner 336x280