APBD Induk Papua 2020 Prioritas Pembangunan Kembali Wamena

Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Sekda Sulsel Abdul Hayat Gani, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Mansur, berpose bersama usai membahas kondisi warga Sulsel, pasca kerusuhan Wamena di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, Senin (30/9). (foto: Dian Mustikawati)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy |

Papuainside.com, Jayapura—Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Induk  Provinsi Papua tahun anggaran 2020, selain membiayai penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX juga diprioritaskan untuk pembangunan kembali Wamena,  pasca kerusuhan Senin (23/9) lalu.

banner 336x280

“Kami akan memperhatikan pada APBD Induk Papua tahun anggaran 2020 nanti,  memprioritaskan pembangunan kembali Wamena,  pasca kerusuhan,” tegas  Gubernur Enembe, di sela-sela pertemuan  bersama Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, didampingi Sekda Sulsel Abdul Hayat Gani dan  Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Mansur, ketika pertemuan  bersama Gubernur Papua Lukas Enembe membahas kondisi warga Sulsel, pasca kerusuhan Wamena  di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota  Jayapura, Senin (30/9).

Gubernur Enembe mengutarakan, Wamena harus segera dibangun kembali, karena ada efek dominonya. Pasalnya, Wamena sebagai daerah pensuplai semua  kebutuhan masyarakat di sekitar Kabupaten di Pegunungan Tengah Papua.

“Kabupaten-kabupaten di sekitarnya menjadikan Wamena sebagai daerah yang mensuplai kebutuhan masyarakat di sekitarnya,” katanya.

Sementara itu, menurut catatan polisi, massa kerusuhan di Wamena membakar 5 perkantoran, 80 mobil, 30 motor dan 150 ruko. Total 28 jenazah telah ditemukan dan 70 orang luka-luka. Selain itu, sekitar 5.000 warga mengungsi di  Jayapura dan sekitarnya.

Mus’sad menuturkan, data sementara Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua sekitar 6.000 warga Wamena yang mengungsi ke Jayapura. Hanya yang menjadi soal sebenarnya pengungsi dari Wamena  sudah mulai berkurang.

Tapi kini juga ada pengungsi  yang datang dari Kabupaten –kabupaten di sekitarnya, akhirnya pengungsi di Wamena seakan-akan masih banyak terus.

“Ada pengungsi yang dari Tolikara,  Yalimo, Lanny Jaya ikut juga ke Wamena,  karena takut dan trauma peristiwa Wamena terung lagi di daerah mereka,” imbuhnya.  **

 

banner 336x280