Ampera Minta Semua Pihak Bijak Sikapi Situasi Papua

Ketua Ampera Papua, Stnely Salamahu Sayuri. (foto: Faisal Narwawan)
banner 468x60

 

Oleh: Faisal Narwawan| 

banner 336x280

Papuainside.com, Jayapura – Ketua Umum Ampera (Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat)  Papua Stenly Salamahu Sayuri meminta semua pihak bijak dalam menyikapi situasi di Tanah Papua.

Kata Stenly, rentetan peristiwa tragis dan anarkis yang terjadi diatas tanah Papua tentu meninggalkan luka batin bagi keluarga korban.

“Namun, peristiwa-peristiwa tersebut tidak bisa digeneralisasi sebagai ulah rakyat Papua atau non Papua dari suku, agama, ras dan golongan (SARA) tertentu.  Semua pihak harus bijaksana dalam menyikapi persoalan yang telah terjadi,” ungkap Stenly dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat (27/9/2019) siang.

Peristiwa Wamena berdarah 23 September 2019 yang menelan kerugian materil dan korban jiwa tentu menambah catatan peristiwa tragis dan anarkis di atas tanah Papua.

30 Korban yang meninggal akibat peristiwa tersebut terdiri dari OAP dan Non OAP, salah satunya Alm. dr. Soeko Marsetiyo (53) yang mengabdi selama 15 tahun di Tolikara. Ampera sangat sayangkan tewasnya tenaga medis tersebut.

Setelah mencermati dinamika yang terjadi, Ampera Papua menyatakan sikap :

1.Turut berduka cita atas korban yang meninggal dalam rentetan peristiwa tragis dan anarkis di atas tanah Papua. Peristiwa tragis dan anarkis diatas tanah Papua merupakan ulah oknum dan sekelompok orang/organisasi sehingga tidak boleh digeneralisasi sebagai ulah Rakyat Papua atau Non Papua.

2. Mendukung upaya pihak berwenang dalam menindak tegas oknum dan sekelompok orang/organisasi yang mendesain peristiwa tragis dan anarkis diatas tanah Papua sesuai dengan aturan yang berlaku.

3. Menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada diatas tanah Papua untuk tidak mudah terprovokasi dan bijaksana dalam menyikapi setiap peristiwa yang terjadi.

4, Menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarluaskan berita atau foto atau video HOAX di media sosial yang bersifat meresahkan dan memprovokatif.

5. Menghimbau bagi generasi muda Papua yang sementara berada di Kota Jayapura dengan alasan exodus untuk dapat kembali ke kota study masing-masing.  Ingat masa depan kawan-kawan dan kerja keras orang tua di kampung jauh lebih penting dari pada agenda-agenda politik sesaat. **

banner 336x280