Oleh: Nethy DS |
Papuainside.com, Jayapura—Wakil Bupati Kabupaten Waropen Hendrik Wonatorey mengingatkan seluruh lapisan masyaralat di Kabupaten Waropen bahwa damai itu mahal sehingga perlu dijaga.
Hal tersebut ditekankan Wabup Wonatorey saat Deklarasi Kesepakatan Bersama Dalam Rangka Menjaga Papua Tanah Damai Di Kabupaten Waropen, Jumat (13/9).
‘’Damai itu mahal sehingga perlu dijaga melalui pendidikan yang baik dengan nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara, Kabupaten Waropen dapat menjadi contoh cinta damai di Papua. Orang Papua harus mengetahui sejarah, sehingga tidak perlu ada aksi-aksi yang ingin memisahkan diri dari NKRI, mari kita bangun Kabupaten Waropen yang lebih baik agar dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Apresiasi kepada Kapolres Waropen yang menginisiasi adanya Deklarasi Damai ini,’’ ujar Wabup Wonatorey.
Deklarasi yang berlangsung di Mapolres Waropen tersebut dihadiri Forkopimda Kabupaten Waropen, Anggota DPRD Waropen, Tokoh-tokoh agama, perempuan, pemuda, serta pimpinan- organisasi-oranisasi masyarakat serta para ketua paguyuban.
Kapolres Waropen AKBP. Supraptono, mengatakan, kegiatan Deklarasi Damai ini merupakan komitmen Pimpinan Polri untuk menciptakan sitkamtibmas di Papua yang aman dan damai, agar masyarakat dapat melakukan aktifitasnya seperti biasa dan untuk membangun Papua yang lebih baik kedepan. ‘’Saya apresiasi kepada semua pihak yang telah hadir dan berkomitmen untuk Kabupaten Waropen yang aman, damai dan sejuk serta telah menjaga Kabupaten Waropen hingga saat ini tetap kondusif,’’ jelasnya.
Usai pembacaan dilanjutkan dengan penandatangan deklarasi. Wakil Ketua II DPRD Kab. Waropen Antonius Rumboisan membacakan deklarasi damai.
Berikut kutipan deklarasi damai.
Kami Warga Negara Republik Indonesia Di Tanah Papua Dengan Beragam Suku, Bahasa, Agama, Dan Adat Istiadat Bersepakat Menyatakan:
- Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Di Tanah Papua;
- Hidup Berdampingan, Rukun, Damai, Dan Penuh Kasih Sayang;
- Sepakat Tidak Terpengaruh Oleh Isu-Isu Yang Tidak Benar;
- Sepakat Menolak Separatis Dan Radikal Di Tanah Papua. (adv)