Image  

Sambal BaBa dari Papua Ingin Go Internasional

Muhammad Yamin Rachman (jkiri) pemilik sambal baba yang ingin go international. (foto : Lintang Jaya Putri)
banner 468x60

Oleh : Lintang Jaya Putri |

Papuainside.com, Jayapura – Berbisnis kuliner tentu menjanjikan. Walau bisnis ini banyak digeluti masyarakat, tetap saja banyak yang menekuninya dan tak sedikit juga pada akhirnya meraih sukses.

banner 336x280

Contohnya Muhammad Yamim Rachman yang terkenal dengan Sambal BaBa miliknya.

Founder Sambal BaBa ini sudah menggeluti bisnis tersebut sejak 2,5 tahun yang  lalu bertempat di Perumahan Permata Indah, Tanah Hitam.

“Asal mula usaha ini Karena Papua punya masalah, karena ikan di Papua ini banyak namun tidak diolah dengan baik lalu saya menciptakan produk ‘Sambal Baba’ semua orang bisa mengolah dan mencampurkan  dalam bentuk makanan yang bisa dimakan,” ujar Yamin Rachman ketika ditemui di Taman Imbi saat ia ikuti Pasar Tani yang digelar BI, Kamis (24/10).

Sambal BaBa yang memafaatkan ikan asar khas Papua ini kata Yamin saat ini sudah  melangkah untuk go nasional dan ia bercita-cita agar juga go internasional.

Hadirnya sambal olahan ini juga berangkat dari alasan sederhana, yaitu sambal menjadi menu pokok orang Indonesia saat hendak makan.

“Ikan dan telur bisa tidak ada dimeja makan, tetapi kalau sambal itu harus ada,” ucapnya.

Bagi penggemar kuliner,  Sambal BaBa ini bisa diperoleh di Hypermart, Saga dan beberapa supermarket terdekat di Kota Jayapura.

Selain itu, ia juga sudah melebarkan sayapnya hingga ke luar Papua, Papua Barat  termasuk Wamena dan  Makassar, Surabaya, Jakarta dan Palembang untuk Sambal BaBa Roa.

Berkat keuletannya,  Sambal BaBa mengantarkan Muhammad Yamim meraih Kampiun Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2019 dari kategori Boga.

Variannya pun terbilang banyak, yaitu Sambal BaBa Asar, Sambal BaBa ikan asin, Sambal BaBa Bawang, Sambal BaBa teri ijo, Sambal BaBa Roa, Sambal BaBa Terasi, Sambal BaBa Jahe rica, Sambal BaBa Cumi Asin, Dtuna (Rendang Ikan), dan Tuna Asar Istimewa (Bukan abon Biasa).

Untuk menikmatinya, Yamin merekomendasikan agar sambal ini dinikmati dengan nasi putih, umbi-umbian seperti keladi ataupun singkong yang direbus.

Untuk memasarkan produknya ini, ia tak hanya menitipkannya di sejumlah toko atau supermarket. Tetapi juga hingga ke hotel-hotel, toko oleh-oleh bahkan termasuk perbankan dan badan pemerintahan.

“Di Kemenag misalnya saya bekerja sama dengan mereka untuk oleh-oleh bagi jamaah haji,” kata Yamin.

Yamin juga bertekad agar masyarakat Papua bisa ikut berbisnis dengan memanfaatkan bahan dasar khas Papua seperti dirinya yang menurutnya mempunyai nilai jual tinggi.

“Ikan Tuna asar di Papua sangat banyak di sini. Ini peluang yang saya padukan dengan sambal khas Papua,” ucapnya. **

banner 336x280