Oleh: Ignas Doy |
Papuainside.com, Jayapura—Dinas Kesehatan Provinsi Papua mengusulkan kepada Gubernur Papua untuk pemberian nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karubaga di Kabupaten Tolikara menjadi RSUD dr Soeko Marsetiyo.
Demikian disampaikan Plt. Direktur RSUD Jayapura dr. Aloysius Giyai, M Kes, usai Live Demo Surgery, Asia Pasific Hernia Society (APHS) Conference oleh Profesor dr Donald Aronggear SpB (K) Trauma Finacs, FICS. di Aula RSUD Jayapura, Kamis (3/10).
Giyai mengatakan, pemberian nama ini sebagai penghargaan atas jasa dan pengabdian dr Soeko Marsetiyo selama 15 tahun di Tolikara.
Dikatakannya, dr Soeko Marsetiyo meninggal dunia, menyusul aksi kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya Senin (23/9) lalu.
Ia menuturkan, pihak Dinas Kesehatan Provinsi Papua atas nama Pemerintan Daerah Papua, ikut mengantar jenazah dr Soeko Marsetiyo, untuk dikebumikan di tanah kelahirannya di Yogyakarta. Sebelumnya jenazah disemayankan di Aula Dinas Kesehatan di Kotaraja untuk memberikan kesempatan kepada rekan-rekannya untuk memberikan penghormatan terakhir.
Dikatakannya, sesuai syarat akreditasi rumah sakit, maka semua RSUD di seluruh Indonesia harus diberi nama. “Kami akan usulkan pemberian nama kepada Gubernur Papua, supaya ditetapkan dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda). Jadi Perda ini kan satu paket pemberian nama,” terangnya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga mengusulkan pemberian nama RSUD Jayapura menjadi RSUD MT Ui.
Ui adalah seorang dokter setelah dr George Jacobs de Frice, dokter Belanda ahli beda tulang yang mendirikan rumah sakit pertama ini setelah itu Ui.
“Oleh karena itu, kami akan usulkan untuk RSUD Jayapura menjadi RSUD dr. MT. Ui,” katanya.
Sementara, RSUD Abepura pihaknya akan mengusulkan RSUD dr. Yusak Yuswae ahli anak dan dokter spesialias pertama di Papua. **