Puluhan Mama-mama Petugas Kebersihan Temui Bupati Jayawijaya

Mama-mama petugas kebersihan, saat menemui Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena. (Foto: Vina Rumbewas)
banner 468x60

Oleh : Vina Rumbewas I PAPUAInside.com, WAMENA—Puluhan Mama-mama petugas kebersihan  menemui Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua. Mereka  menuntut hak-hak sebagian rekannya yang belum terbayarkan sejak September 2019 lalu.

Tak hanya itu,  mereka juga mempertanyakan pemotongan hak sebesar Rp 1 juta,  yang dilakukan pihak Distrik Wamena Kota,  selama hampir 3 tahun ini membawahi dan mengkoordinir petugas kebersihan.

banner 336x280

“Kita kerja dari tahun 2017 sampai sekarang kita dibayar Rp 750.000. Tapi kadang dibayar kadang tidak,” ungkap Yuli Halitopo,  Koordinator Mama-mama Petugas Kebersihan di Wamena, Selasa (10/03/20).

Menurutnya,  dari gaji yang diterimanya per tiga bulan sebesar  Rp 2. 250.000, tapi  selalu dipotong Rp 1 juta. Dan hal itu terjadi juga terhadap mama-mama yang lain.

“Kami minta kembalikan kami ke Dinas Lingkungan Hidup seperti sebelumnya. Kami tak mau di distrik lagi,”  ujarnya.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua yang menerima langsung kedatangan mama-mama petugas kebersihan ini mengatakan,  masalah hak-hak petugas kebersihan  ini harus segera diselesaikan,  karena biaya kebersihan sudah tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)  dan dibayarkan ke rekening masing-masing.

“Sekarang aturannya kita tak bisa lagi membayar tunai, tapi langsung ke rekening masing-masing,” kata Banua.

Ditambahkan Banua, pihaknya akan kembali mengecek mungkin saja terjadi  kesalah- pahaman dalam komunikasi antara mama-mama petugas kebersihan dan petugas distrik.

Karena itu, kata bupati,  saat kerusuhan banyak tenaga luar yang digunakan untuk membantu pembersihan kota.

“Kita akan cross-ceck lagi untuk tahun 2020 agar benar-benar kita selesaikan dengan aturan yang ada,” tuturnya.

Sementara terkait pemotongan,  menurut bupati,  berdasarkan aturan seharusnya tak ada.

“Makanya kita akan cross-ceck lagi dengan mendudukan kedua belah pihak, untuk luruskan masalah ini,” ujarnya.

Terkait tuntutan mama-mama agar dipindahkan kembali dibawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Jayawijaya,  kata bupati,  hal tersebut akan ditinjauh kembali. **

 

 

banner 336x280