Oleh: Ignas Doy |
PAPUAinside.com, JAYAPURA—Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020, dijadwalkan berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November 2020.
Multi event olahraga terbesar di Tanah Air ini bakal dihelat di empat kabupaten di Bumi Cenderawasih, masing-masing Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke.
PON tak hanya menjanjikan prestasi olahraga nasional, merajut keberagaman Indonesia dan mempertotonkan kemewahan, terutama saat upacara pembukan (opening ceremony) dan upacara penutupan (clossing ceremony) tapi juga mesti menonjolkan keunikan yang ada di Tanah Papua, terutama budaya, pariwisata dan lingkungan.
Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi Tamming, Scoring dan GMS PON XX Papua 2029 Bersama Technical Delegate (TD) Cabang Olahraga (Cabor), Bidang TIK, Bidang Promosi/Pemasaran dan Tim Broadcasting di Kantor KONI Pusat, Jakarta, Sabtu (29/2).
Sekum PB PON XX Papua 2020, Elia Loupatty, mengatakan pihaknya terus berupaya membenahi persiapan menuju suksesnya gelaran empat tahunan tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan Bidang TIK dan Broadcasting PON XX Papua 2020, untuk memperhatikan budaya, pariwisata dan lingkungan di Provinsi Papua.
“Siapapun yang nanti menangani broadcasting PON XX Papua 202 harus berbasis budaya, pariwisata dan lingkungan, sehingga orang tak hanya nonton pertandingan. Tapi juga menonton budaya, pariwisata, lingkungan di tanah Papua,” katanya.
Wakil I Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, mengatakan, pihaknya mengharapkan Bidang TIK dan broadcasting bekerja maksimal, agar semua venue terkoneksi dengan command center, media center dan lainnya.
Meski begitu, menurutnya, semua persiapan PON XX Papua 2020 masih terus dikoordinasikan.
“Pertemuan ini sangat baik untuk saling koordinasi dan tim broadcasting bisa sesuaikan dengan jadwal dan venue yang sudah kita tetapkan bersama,” ujarnya.
Suwarno mengaku, KONI Pusat akan berupaya membantu PB PON Papua untuk menyiapkan multi event empat tahunan ini berjalan sukses.
“Kita akan berupaya menampilkan yang terbaik untuk Papua, sehingga semua pihak menilai Papua tak beda dengan wilayah lain di Indonesia, apalagi venue sudah standar internasioanal,” pungkasnya. **