Oleh: Vina Rumbewas |
Papuainside.com, Wamena– Tiga hari pasca demonstrasi pelajar yang berujung pembakaran Kantor Bupati Jayawijaya dan beberapa fasilitas umum serta puluhan ruko di kota Wamena, Polres Jayawijaya mengamankan tujuh orang terduga pelaku.
Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda Swadaya mengatakan, pihaknya telah menahan 7 orang untuk dilakukan penyelidikan mendalam.
“Kita sudah amankan, sementara masih pendalaman,” ungkapnya, Rabu (25/09).
Kata Ananda, pihaknya belum bisa mempublikasikan, namun jika sudah dilakukan pendalaman maka akan dipublikasikan.
Rusuh Wamena mengakibatkan 29 orang meninggal dunia, 76 luka-luka berat dan saat ini ribuan warga mengungsi ke Polres, Kodim Jayawijaya.
Kerusuhan tersebut juga mengakibatkan kerugian materil, tercacat 80 mobil, 30 sepeda motor, 150 rumah dan ruko serta 5 kantor pemerintahan terbakar.
Korban luka-luka sebagian sudah dievakuasi ke Jayapura untuk perawatan lebih lanjut dan 13 jenazah korban kerusuhan juga sudah dievakuasi ke Jayapura, selanjutnya akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
TNI AU menyiapkan dua pesawat CN 25 dan Hercules untuk mengangkut pengungsi yang saat ini antri di Wamena untuk keluar karena situasi dan kondisi belum kondusif.
Gubernur Papua Lukas Enembe terbang ke Wamena untuk melihat langsung kondisi pengungsi maupun dampak dari kerusuhan yang menelan korban jiwa tersebut.
Kepada pengungsi yang berada di Kodim 1702/Jayawijaya Gubernur menyampaikan agar warga tidak perlu takut karena aparat menjamin keamanan.
Ia juga menegaskan bahwa negara menjamin kehidupan setiap warga negara untuk hidup di seluruh wilayah Indonesia sehingga masyarakat diminta tidak perlu takut.
“Saya yakin TNI/Polri mampu menjamin masyarakat jadi tidak usah takut dengan aktivitas yang dilakukan kelompok apapun,” katanya. **