Petani Hadapi Tantangan Geografis Ekstrem, Universitas Okmin Papua Berikan Pendampingan

Tim dari Universitas Okmin Papua dan Dinas Pertanian Pegubin mengunjungi Distrik Okbibab melalukan pendampingan kepada petani menghadapi kondisi geografis yang ekstrem. (foto: Aquino N)

PAPUAINSIDE.ID, OKSIBIL—Universitas Okmin Papua (UOP) menunjukkan komitmennya dalam pembangunan daerah dengan menggandeng Dinas Pertanian Pegunungan Bintang (Pegubin) melalui program monitoring dan kunjungan kerja di Distrik Okbibab kabupaten Pegunungan Bintang. Mahasiswa Agroteknologi diterjunkan langsung ke tiga kampung—Abmisibil, Manunggal, dan Oktanglap—untuk memberikan pendampingan serta inovasi pertanian. Inisiatif ini muncul di tengah tantangan geografis ekstrem dan keterbatasan infrastruktur yang selama ini menghambat perkembangan pertanian di wilayah tersebut.

Prof. Dr. Yumius Taplo, Warek I UOP, menekankan bahwa sinergi ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi pertanian Pegubin. “Dengan lima program studi unggulan, UOP memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap program Agroteknologi ini dapat memberikan solusi nyata bagi petani di Distrik Okbi,”ungkap Warek I saat dikonfirmasi media ini melalui telepon WhatsApp, Selasa, (21/10/2025).  

Tim UOP, yang terdiri dari dosen-dosen berpengalaman,Peranus Taplo, Roni Yawalka, dan Emersiana S. Uopmabin, akan memberikan bimbingan teknis dan transfer ilmu kepada mahasiswa serta petani.

Kepala Dinas Pertanian Pegubin, Andreas Yawalka, menyambut baik kolaborasi ini sebagai upaya untuk mengatasi masalah pertanian yang kompleks di daerahnya. “Kami sangat mengapresiasi dukungan UOP. Dengan pendampingan ahli dan mahasiswa, kami berharap petani dapat mengadopsi teknik baru yang sesuai dengan kondisi lokal,” katanya.

Sekretaris Distrik Okbiba, S. Wilhelmus Bidana, menambahkan bahwa kegiatan ini sangat relevan mengingat sebagian besar masyarakat Okbi berprofesi sebagai petani. “Kami berharap ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat bertani dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tantangan kami adalah bagaimana menjaga keberlanjutan program ini,” ungkapnya.

Kepala Kampung Abmisibil, Christianus Kasipmabin, mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran mahasiswa UOP. “Kami berharap mereka dapat membantu mengatasi masalah hama, pupuk, dan teknik bercocok tanam yang efektif. Selama ini, kami kesulitan mendapatkan informasi yang tepat,” ujarnya.

Tokoh Adat sekaligus Ketua Kelompok Kontak Tani Andalan (Kapokta), Marius Kasipmabin, menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan. “Kami sangat mendukung kegiatan ini, tetapi kami juga membutuhkan kepastian bahwa UOP dan Dinas Pertanian akan terus mendampingi kami. Tanpa dukungan yang berkelanjutan, sulit bagi kami untuk meningkatkan hasil panen dan pendapatan,” katanya.

Kapten Inf Supriono, DPP Pos Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 753/AVT Pos Okbiba, menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan mengamankan kegiatan ini. “Kami dari Satgas Pamtas siap membantu kelancaran kegiatan ini demi kemajuan masyarakat Okbi. Keamanan dan stabilitas adalah faktor penting untuk keberhasilan program ini,” pungkasnya.

Dengan adanya sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat di Distrik Okbi, Kabupaten Pegunungan Bintang. Namun, tantangan geografis dan infrastruktur tetap menjadi perhatian utama untuk memastikan keberlanjutan program ini.** (Aquino N)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *