Oleh: Ignas Doy | PAPUAInside.com, JAYAPURA—Jumlah pasien yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) coronavirus disease atau covid-19 di Provinsi Papua hingga Rabu (18/03/2020) malam bertambah menjadi lima orang. Sebelumnya hanya empat orang.
Demikian disampaikan Sekda Papua Dr. TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSI, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby Kayame, SKM, MKes di Jayapura, ketika dikonfirmasi di Jayapura, Rabu (18/03/2020) malam.
Sekda mengatakan, satu orang PDP tengah menjalani perawatan di RS Dian Harapan, Waena. Jadi jumlah PDP menjadi lima orang.
Kelima PDP itu masing-masing di RSUD Merauke 2 orang, RSUD Biak 1 orang, RSUD Dok II Jayapura 1 orang dan RS Dian Harapan 1 orang.
Sampel PDP di RSUD Dok II Jayapura dan di RSUD Merauke sudah dikirim ke Jakarta untuk diperiksa di labolatorium Litbang Kementerian Kesehatan, guna menentukan pasien-pasien itu positif atau negatif covid-19. Tapi sementara masih menunggu hasilnya.
Sekda menjelaskan, pihaknya telah membentuk Satgas, untuk menanggulangi wabah covid-19 di Provinsi Papua.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan DPR Papua akan membahas seberapa besar anggaran penanggulangan wabah covid-19 di Provinsi Papua pada Kamis (19/03/2020).
“Tim teknis akan menghitung dan menentukan kebutuhan riil yang benar -benar urgen untuk dipersiapkan,” katanya.
Ada informasi PDP yang dirawat di RSUD Biak hingga kini sampelnya belum dikirim ke Jakarta, kata Sekda, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satgas, sekaligus mengontak Bupati Biak, untuk mengambil langkah –langkah penanganannya.
Apakah sejauh ini rumah sakit yang ada di Papua sudah memenuhi standar penanganan pasien covid-19, Sekda mengakui, untuk memenuhi standar penanganan pasien covid-19 memang belum memadai. Tapi pihaknya terus berupaya untuk dapat memenuhinya.
Ia menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan 13 rumah sakit rujukan pasien suspect (dicurigai) terinfeksi covid-19. Ke- 13 rumah sakit, diantaranya, RSUD Jayapura, RSUD Merauke, RSUD Biak, RSUD Nabire, RSUD Paniai, RSUD Mimika dan RSUD Jayawijaya.
Upayakan Pemeriksa Sampel di Jayapura
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr. Silvanus Sumule mengatakan pihaknya telah mengirim sampel ketiga pasien, untuk diteliti di labolatorium Litbang Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
“Seharusnya pada Rabu (18/03/2020) petang hasil sampel sudah bisa keluar. Saya akan kontak lagi Litbang di Jakarta, agar segera kirim hasilnya. Kalau pasien ternyata positif covid-19, maka diumumkan di Jakarta. Tapi kalau negatif tak akan diumumkan,” kata dia.
Sampel itu berupa cairan dari saluran pernapasan pasien, kemudian ditempatkan pada sebuah medium untuk pengiriman atau Virus Transport Medium (VTM).
Ia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan RI, agar pemeriksaan sampel pasien yang dicurigai terinfeksi covid-19 dapat dilakukan di Jayapura.
“Secara normal ketika kita mengambil sampel butuh 3-6 jam sudah ada hasilnya,” ungkapnya.
Karena itu, katanya, Kepala Litbang Kementerian Kesehatan RI akan tiba di Jayapura, sekaligus membawa sejumlah alat- alat yang memungkinkan pihaknya melakukan pemeriksaan di Jayapura.
Dikatakannya, pihaknya akan menyiapkan labolatorium di Litbangkes bekerjasama dengan Labkesda, termasuk menyiapkan tenaga medis.
Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua, untuk menyiapkan fasilitas tempat tidur atau bed bagi pasien yang dicurigai terinfeksi covid-19.
Masing-masing RSUD Nabire 5 bed, RSUD Merauke 5. RS Marthen Indey 30 bed, RS Bhayangkara 10 bed. RSUD Yowari 9 bed, RS Provita 2 bed dan RS Dian Harapan 2 bed. **