PDP di Papua 5 Orang, Pemda Siapkan 13 Rumah Sakit untuk Suspek Covid-19

Wagub Papua Klemen Tinal, didampingi Sekda Papua TEA Hery Dosinaen dan Kepala Dinas Kesehatan Papua Robby Kayame, ketika membahas penanganan covid-19 di Jayapura, Rabu (18/03/2020). (foto: Ignas Doy)
banner 468x60

Oleh: Ignas Doy | PAPUAInside.com, JAYAPURA—Jumlah pasien yang berstatus Pasien Dalam  Pengawasan (PDP) coronavirus disease atau covid-19 di Provinsi  Papua hingga Rabu (18/03/2020) malam bertambah menjadi lima  orang. Sebelumnya hanya empat  orang.

Demikian disampaikan Sekda Papua Dr. TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, MSI,  didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Dr. Robby  Kayame, SKM, MKes  di  Jayapura, ketika dikonfirmasi di  Jayapura, Rabu (18/03/2020) malam.

banner 336x280

Sekda mengatakan, satu orang PDP tengah menjalani perawatan di RS Dian Harapan, Waena.  Jadi jumlah PDP menjadi lima orang.

Kelima PDP itu masing-masing di RSUD  Merauke 2 orang, RSUD Biak 1 orang, RSUD  Dok II Jayapura 1 orang dan RS Dian  Harapan 1 orang.

Sampel  PDP di RSUD  Dok II Jayapura dan di RSUD Merauke sudah dikirim ke Jakarta untuk diperiksa  di labolatorium Litbang Kementerian Kesehatan, guna menentukan  pasien-pasien itu positif atau negatif covid-19. Tapi sementara masih menunggu hasilnya.

Sekda menjelaskan, pihaknya telah membentuk Satgas, untuk menanggulangi wabah covid-19 di Provinsi Papua.

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan DPR Papua akan membahas seberapa besar anggaran penanggulangan  wabah covid-19 di Provinsi Papua pada Kamis (19/03/2020).

“Tim teknis akan menghitung dan menentukan kebutuhan riil yang benar -benar urgen untuk dipersiapkan,” katanya.

Ada informasi PDP yang dirawat di RSUD Biak  hingga kini sampelnya belum dikirim ke Jakarta, kata Sekda, pihaknya segera berkoordinasi dengan Satgas, sekaligus mengontak Bupati Biak, untuk mengambil langkah –langkah penanganannya.

Apakah sejauh ini rumah sakit yang ada di Papua sudah memenuhi standar penanganan pasien covid-19, Sekda mengakui, untuk memenuhi standar penanganan pasien covid-19 memang belum memadai. Tapi pihaknya terus berupaya untuk dapat memenuhinya.

Ia menuturkan, pihaknya tengah menyiapkan 13 rumah sakit rujukan pasien suspect (dicurigai) terinfeksi covid-19. Ke- 13 rumah sakit, diantaranya, RSUD Jayapura, RSUD Merauke, RSUD Biak, RSUD Nabire, RSUD Paniai, RSUD Mimika dan RSUD Jayawijaya.

Upayakan Pemeriksa Sampel   di Jayapura

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr. Silvanus Sumule mengatakan pihaknya telah mengirim sampel ketiga pasien, untuk diteliti di labolatorium Litbang Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

“Seharusnya pada Rabu (18/03/2020) petang hasil sampel  sudah bisa keluar. Saya akan kontak lagi Litbang di Jakarta, agar segera kirim hasilnya. Kalau pasien ternyata positif covid-19, maka  diumumkan di Jakarta. Tapi kalau negatif tak akan diumumkan,” kata dia.

Sampel itu berupa cairan dari saluran pernapasan pasien, kemudian ditempatkan pada sebuah medium untuk pengiriman  atau Virus Transport Medium (VTM).

Ia mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Kementerian Kesehatan RI, agar pemeriksaan sampel pasien yang dicurigai terinfeksi covid-19 dapat dilakukan di Jayapura.

“Secara normal ketika kita mengambil sampel butuh 3-6 jam sudah ada  hasilnya,” ungkapnya.

Karena itu, katanya, Kepala Litbang Kementerian Kesehatan RI akan tiba di Jayapura, sekaligus membawa sejumlah alat- alat yang memungkinkan pihaknya melakukan pemeriksaan di Jayapura.

Dikatakannya, pihaknya akan menyiapkan labolatorium di Litbangkes bekerjasama dengan Labkesda, termasuk menyiapkan tenaga medis.

Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di Provinsi Papua, untuk menyiapkan fasilitas tempat  tidur atau bed  bagi pasien yang dicurigai terinfeksi covid-19.

Masing-masing RSUD Nabire 5 bed, RSUD Merauke 5. RS Marthen Indey 30 bed, RS Bhayangkara 10 bed. RSUD Yowari 9 bed, RS Provita 2 bed dan RS Dian Harapan 2 bed. **

banner 336x280